"Pahala amal orang lain sampai kepada mayyit, dam memberikan manfaat, apabila di qashadkan kepada mayyit"
Terkait surah an-Najm ayat 39, ulama juga sering berselisih pendapat dalam menjelaskannya. Ulama memiliki berbagai jawaban dalam menjelaskan ayat ini namun ulama tidak menafikan bahwa seseorang memang bisa memperoleh manfaat dari orang lain, sebab nas untuk hal ini telah mutawatir baik didalam al-Qur’an maupun as-Sunnah. Pertanyaan terkait ayat tersebut pernah di ajukan kepada Syaikh ‘Utsaimin dan beliau menjelaskannya sebagai berikut :
Terkait surah an-Najm ayat 39, ulama juga sering berselisih pendapat dalam menjelaskannya. Ulama memiliki berbagai jawaban dalam menjelaskan ayat ini namun ulama tidak menafikan bahwa seseorang memang bisa memperoleh manfaat dari orang lain, sebab nas untuk hal ini telah mutawatir baik didalam al-Qur’an maupun as-Sunnah. Pertanyaan terkait ayat tersebut pernah di ajukan kepada Syaikh ‘Utsaimin dan beliau menjelaskannya sebagai berikut :
وسئل فضيلة الشيخ: هل قوله تعالى: {وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى} يدل على أن الثواب لا يصل إلى الميت إذا أهدي له؟Sumber ; Majmu’ Fatawa wa Rasaa’il Fadlilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah [2/311-318]
Fadlilatusy Syaikh ditanya : apakah firman Allah {wa an laysa lil-insaani ilaa maa sa’aa} menunjukkan atas bahwa pahala tidak sampai kepada mayyit apabila di hadiahkan untuknya ?
فأجاب بقوله: قوله - تعالى-: {وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى} المراد -والله أعلم- أن الإنسان لا يستحق من سعي غيره شيئًا، كما لا يحمل من وزر غيره شيئًا، وليس المراد أنه لا يصل إليه ثواب سعي غيره؛ لكثرة النصوص الواردة في وصول ثواب سعي الغير إلى غيره وانتفاعه به إذا قصده به، فمن ذلك: الدعاء:فإن المدعو له ينتفع به بنص القرآن الكريم والسنة، وإجماع المسلمين، ... الصدقة عن الميت، ...، الصيام عن الميت ...، الحج عن غيره ...، الأضحية عن الغير ...، اقتصاص المظلوم من الظالم بالأخذ من صالح أعماله ...، انتفاعات أخرى بأعمال الغير: كرفع درجات الذرية في الجنة إلى درجات آبائهم، وزيادة أجر الجماعة بكثرة العدد، وصحة صلاة المنفرد بمصافة غيره له، والأمن والنصر بوجود أهل الفضل،
Jawab : tentang firman Allah { wa an laysa lil-insaani ilaa maa sa’aa } maksudnya –wallahu a’lam- bahwa manusia tidak berhak terhadap usaha orang lain, sebagaimana seseorang tidak memikul sesuatu tanggungan orang lain, namun maksudnya bukanlah bahwa pahala usaha orang lain tidak sampai kepadanya, sebab banyak nas-nas yang warid tentang sampainya pahala usaha orang lain kepada orang lain dan memberi manfaat dengan hal itu apabila di qashadkan (ditujukan) untuknya. Diantaranya adalah do’a, maka sesungguhnya orang yang berdo’a untuknya memberikan manfaat berdasarkan nas al-Qur’an al-Kariim, as-Sunna dan Ijma’ Muslimin .., shadaqah atas nama mayyit.., puasa untuk mayyit.., haji dari amal orang lain.., dan lain sebagainya.”
Oleh : al-Faqir ats-Tsauriy (Bangkalan)
- Hukum Tilawah (Membaca al-Qur’an) Untuk Ruh Orang Mati Menurut Syaikh al-Utsaimin
- Bacaan al-Qur'an Bermanfaat Untuk Mayyit Menurut Yang Shahih ; Persembahan Dari Syaikh Wahabi Yang Jarang Di Publikasikan