Latest Updates

Pasal Jenazah Dalam Fiqh Syafi'iyyah Dasar - Safinatun Najaa (Bahtera Keselamatan)

Safinatun Najaa merupakan kitab fiqh dasar yang diperuntukkan bagi pemula dalam mempelajari madzhab Syafi'i. Kitab ini dikarang oleh seorang ulama syafi'iyah yang bernamaSyaikh al-'Alim al-Fadlil Salim bin Samiir al-Hadlramii. Kitab ini sangat masyhur tidak hanya dikalangan santri pemula namun juga di masyarakat awam sekalipun, hampir bisa di katakan tidak ada yang bermadzhab Syafi'i yang tidak mengenal kitab ini. Berikut beberapa hal yang tercantum terkait dengan pengurusan Jenazah atau orang mati :


 فصل : الذي يلزم للميت أربع خصال : غسلة وتكفينة والصلاة علية ودفنه
Sebuah Pasal : Kewajiban orang-orang yang hidup kepada orang mati ada 4 hal :
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Menshalati
4. Menguburkan

فصل : أقل الغسل : تعميم بدنه بالماء. وأكمله أن يغسل سوأتيه وأن يزيل القذر من أنفه وأن يوضئه وأن يدلك بدنه بالسدر وأن يصب الماء عليه ثلاثا
Sebuah Pasal : memandikan jenazah yang secukupnya yakni meratakan seluruh badan jenazah dengan air. Sedangkan memandikan jenazah yang sempurna adalah qubul dan dubur harus dibersihkan, kotoran dari hidung harus di hilangkan, mewudlu’kan mayyit, memandikan dengan daun bidara dan disiram dengan air 3 kali.

 فصل : أقل الكفن  : ثوب يعمه.، وأكمله للرجال ثلاث لفائف ، وللمرأة قميص وخمار وإزار ولفافتان
Sebuah Pasal : Paling sedikitnya mengkafani adalah satu pakaian yang mencukupi. Adapun bagi laki-laki yang sempurna adalah 3 lapis kain, dan untuk perempuan adalah baju kurung dan dua lapis pakaian.

فصل : أركان صلاة الجنازة سبعة :الأول النية ،الثاني أربع تكبيرات ، الثالث القيام على القادر ، الرابع قراءة الفاتحة ،الخامس الصلاة على النبي صلى الله علية وسلم بعد الثانية،السادس الدعاء للميت بعد الثالثة ،السابع السلام
Sebuah Pasal : Rukun shalat jenazah ada 7 :
1. Niat
2. Empat kali takbir
3. Berdiri bagi yang mampu
4. Membaca surah al-Fatihah
5. Membaca shalawat setelah takbir kedua
6. Membaca do’a bagi mayyit setelah takbir ketiga
7. Mengucapkan salam

فصل  : أقل الدفن  : حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع .وأكمله قامة وبسطة، ويوضع خده على التراب ويجب توجيهه إلى القبلة
Sebuah Pasal : Paling sedikitnya mengubur jenazah : cukup dengan lubang yang bisa mencegah bau mayyit dan dapat melindunginya dari serbuan binatang buas. Sedangkan yang paling sempurna adalah bagian sedalam ukuran manusia sedangkan ditambah acungan tangan keatas . Kemudian pipi si mayyit diletakkan di tanah dan wajid dihadapkan kearah kiblat.

فصل :  ينبش الميت لأربع خصال : للغسل إذا لم يتغير ولتوجيهه إلى القبلة وللمال إذا دفن معه ،  والمرأة إذا دفن جنينها وأمكنت حياته
Sebuah Pasal : Pembongkaran (makam) mayyit diperbolehkan karena 4 sebab :
1. Untuk dimandikan jika jasadnya belum berubah (hancur)
2. Untuk dihadapkan kearah kiblat
3. Untuk mengambil harta yang tertanam bersama mayyit
4.Untuk menyelamatkan kandungan yang dikubur bersama mayyit bila ada kemungkinan janin masih hidup.

Wallahu A'lam. []

Download teks lengkap kitabnya DISINI

Media Islam

Thariqat Sarkubiyah

NU Online