Latest Updates

BID'AH AKBAR !! “Alhamdulillah wallahu akbar”, Ajaran Baru yang Diucapkan Ketika seseorang Meninggal

BID'AH AKBAR !! “Alhamdulillah wallahu akbar”, Ajaran Baru yang Diucapkan Ketika seseorang Meninggal

Uqbah bin Umair ra, suatu ketika menuturkan bahwa Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, pergi ke kuburan Uhud. Rasulullah menshalati mereka, sesudah delapan tahun mereka dikuburkan seperti seorang yang mengucapkan kalimat perpisahan kepada orang-orang yang meninggal. Usai menshalati para pejuang Uhud itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nasehat, “Aku adalah pendahulu kalian dan saksi atas kalian. Tempat bertemu kalian adalah telaga, dan aku benar-benar melihatnya (telaga) dari tempatku berdiri ini. Aku tidak khawatir kalian akan syirik, akan tetapi aku khawatir kalian akan bersaing memperebutkan dunia”, Kemudian, Uqbah bin Umair menyatakan : “Itu adalah saat terakhir aku melihat dan memandang Rasulullah Shallahu alaihi wassalam”. (HR Bukhari 3736)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh aku melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi, demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang aku khawatirkan atas kalian adalah kalian berlomba-loba mendapatkannya.” (HR Bukhari 6102) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas kalian adalah kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi.” (HR Bukhari 5946)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian”. (HR Muslim 4249)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sungguh demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-loba untuk memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka.” (HR Bukhari 2924)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada kaum Anshar, “sepeninggalku nanti, akan kalian jumpai sikap atsarah (sikap egoism, individualisme, orang yang mementingkan dirinya sendiri dan kelompok). Maka bersabarlah kalian hingga kalian berjumpa denganku dan tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah telaga al-Haudl (di surga)” . (HR Bukhari 3509)
Belum pernah kami mendengar ada manusia yang telah bersyahadat dan meninggal dunia kemudian diucapkan “Alhamdulillah wallahu akbar” kecuali dari situs http://arrahmah.com/read/2012/06/16/21002-alhamdulillah-wallahu-akbar-putra-mahkota-arab-saudi-dan-tangan-kanan-as-itu-meninggal-di-rs-jenewa.html
***** awal kutipan *****
Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengumumkan meninggalnya putra mahkota sekaligus mentri dalam negeri, pangeran Nayif bin Abdul Aziz Alu Su’ud, hari Sabtu (16/6/2012) ini. Ia diumumkan meninggal saat menjalani perawatan medis di luar negeri. Nayif bin Abdul Aziz secara rezmi diangkat menjadi putra mahkota Arab Saudi pada bulan Oktober 2011, menggantikan saudaranya Sultan bin Abdul Aziz yang meninggal saat menjalani perawatan medis di New York. Nayif bin Abdul Aziz merupakan mentri dalam negeri Arab Saudi seumur hidup, sejak ia diangkat pada 1975 M sampai saat ia meninggal hari ini, 2012. Hampir 40 tahun ia memegang jabatan tersebut. Nayif dikenal luas sebagai salah satu tokoh sentral pertemuan rutin para mentri dalam negeri negara-negara Arab. Reputasi dan spesialisasinya dalam menindas rakyat dan memberangus hak-hak rakyat demi mempertahankan kekuasaan rezim Arab Saudi sangat dikenal oleh dunia internasional. Selama masa jabatannya sebagai mentri dalam negeri Arab Saudi, Nayif telah menjebloskan ke dalam penjara lebih dari sepuluh ribu ulama, juru dakwah, mujahid, dosen dan mahasiswa meski mereka tidak melakukan tindak kejahatan apapun. Para tahanan tersebut ‘hanya’ mengkritik atau tidak menyetujui berbagai kebijakan pemerintah Arab Saudi yang zalim. Para tahanan tersebut mendekam di penjara-penjara khusus departemen dalam negeri selama rentang waktu yang sangat panjang, tanpa proses peradilan yang fair, dan mendapatkan siksaan yang sangat biadab. Banyak di antara mereka meninggal, buta, lumpuh atau cacat akibat beratnya siksaan dan lamanya penahanan. Begitu lamanya masa penahanan mereka sehingga banyak di antara mereka berusia lebih dari 80 tahun. Reputasi dan spesialisasi Nayif lainnya adalah bekerja sama secara aktif dengan FBI dan CIA dalam memburu dan memerangi mujahidin Arab Saudi, atas nama perang melawan terorisme. Tidak hanya dalam negeri Arab Saudi, Nayif juga mendalangi pengirimian pesawat-pesawat militer Arab Saudi yang membombardir mujahidin Anshar Al-Sharia di propinsi Abyan, Yaman Selatan. Pasca serangan 11 September 2011, Nayif menutup dan melarang yayasan-yayasan sosial Arab Saudi yang memberikan bantuan dana untuk orang-orang fakir, miskin, program pendidikan dan dakwah di negara-negara Afrika, Asia Tenggara, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan bantuan. Aliansi penjajah salibis AS dan Barat beruntung memiliki sekutu, boneka setia dan jagal haus darah seperti Nayif. Kejahatan dan pengkhianatan Nayif terhadap umat Islam membuatnya dijuluki Khainul Haramain, sang pengkhianat dua tanah suci. Beberapa kali mujahidin Arab Saudi menargetkannya dalam beberapa operasi bom syahid, namun ia selalu lolos dari maut. Stasiun TV Arab Saudi, Al-Ikhbariyah, melaporkan bahwa Nayif meninggal saat menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Jenewa, Swiss. Al-Ikhbariyah juga melaporkan bahwa Nayif meninggalkan Arab Saudi sejak tanggal 26 Mei untuk pemeriksaan medis. Ia menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di Cleveland, AS. Setelah merasakan kesehatannya pulih, Nayif menjalani liburan di Aljazair. Ia kembali menjalani perawatan medis di Swiss pasca liburan. Akhirnya nyawanya tidak tertolong. Sang musuh Islam dan sekutu aliansi salibis internasional itu akhirnya meninggal di Swiss. Jenazahnya akan dishalatkan di Masjidil Haram setelah shalat Magrib pada hari Ahad (17/6/2012). ***** akhir kutipan *****

Si Pengeran Mati, Ulama Wahabi Bobok !!

Si Pengeran Mati, Ulama Wahabi Bobok !!

Putra Mahkota Arab Saudi Meninggal Dunia

VIVAnews - Putra mahkota Arab Saudi, Nayef bin Abdulaziz, meninggal dunia. Calon pengganti Raja Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, tersebut meninggal di Jenewa, Swiss.



Diberitakan laman CNN edisi Sabtu 16 Juni 2012, informasi ini didapat dari stasiun televisi setempat, Sabtu kemarin. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Saudi Osama Nogali, jenazah Nayif akan tiba di Jeddah, Arab Saudi, hari ini 17 Juni 2012 dan akan dimakamkan setelah doa sore di Mekah.



"Ini berita yang mengejutkan. Kami semua tahu kesehatan dia memang lemah, tapi tetap kematian ini mengejutkan," kata Osama kepada CNN. "Kami belum tahu penyebab kematian dia."



Sementara Kantor Berita Saudi merilis pernyataan Royal Court, "Duka rakyat Saudi untuk Pangeran. Semoga Tuhan memberkati jiwanya dan membalas pengabdiannya untuk agama dan tanah air." Stasiun televisi negara Saudi pun menyiarkan pembacaan Al-Qur'an sebagai ungkapan berkabung untuk sang Pangeran.



Presiden Amerika Serikat Barack Obama merilis pernyataan belasungkawa pada Sabtu waktu setempat.  "Di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat dan Arab Saudi mengembangkan kemitraan yang kuat dan efektif dalam memerangi terorisme, yang telah menyelamatkan nyawa rakyat Amerika dan Saudi tak terhitung jumlahnya," kata Obama. Dia juga memuji Nayef untuk dukungannya atas kemitraan yang luas antara Arab Saudi dan Amerika Serikat.



Nayef diumumkan sebagai putra mahkota, Oktober tahun lalu, oleh kakaknya yang juga Raja Arab Saudi. Masih dari laman CNN, Nayef dikenal sebagai tokoh garis keras yang mendorong kembali al Qaeda.



Dia menjadi putra mahkota menggantikan Sultan bin Abdul Aziz yang meninggal dalam usia 86 tahun di rumah sakit New York karena menderita penyakit kanker usus. 



Saat ditunjuk sebagai pemegang tahta Kerajaan Saudi Arabia, Nayef menjabat sebagai menteri dalam negeri. (eh)

Pangeran Nayef, Pewaris Tahta Saudi Meninggal Dunia

islampos.com—PUTRA Mahkota Arab Saudi, Pangeran Nayef bin Abdulaziz, dikabarkan telah meninggal dunia pada Sabtu (16/6),Televisi Nasional Saudi melaporkan. Nayef menjadi perbincangan hangat kalangan internasional karena sebelumnya dia berencana untuk mendorong kembali organisasi Al-Qaeda.


Nayef, yang telah bergelar putra mahkota pada bulan Oktober 2011, adalah pewaris tahta kerajaan Saudi. Televisi nasional menyiarkan pembacaan Al-Qur’an sebagai ungkapan berkabung untuk sang pangeran, yang meninggal di Jenewa, Swiss.

“Hal ini sangat mengejutkan. Kami semua tahu kondisi kesehatan pangeran yang lemah, tetapi kematiannya sangat mengejutkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saudi, Osama Nogali kepada CNN. “Kami masih belum tahu alasan di balik kematiannya,” tambah Nogali.

“Jenazah Nayif rencananya akan tiba di Jeddah, Arab Saudi, pada hari Ahad (17/6) dan akan langsungn dimakamkan setelah doa sore di Mekkah,” kata Nogali.

Setelah prosesi pemakaman, Saudi akan melakukan masa berkabung  selama tiga hari untuk menghormati Pangeran Nayef, kata seorang pejabat Saudi. [sm/islampos/cnn]



DIMANA MUFTI SAUDI ?
DIMANA SALAFY INDONESIA ?
LAGI BOBOK YA ... ? 

Gak Enak Tho Anti Maulid dan Tahlil ? Hidayat Nur Wahid Luruskan Fitnah Anti Maulid dan Anti Tahlil

Gak Enak Tho Anti Maulid dan Tahlil ? Hidayat Nur Wahid Luruskan Fitnah Anti Maulid dan Anti Tahlil
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Tegal Parang malam tadi, Calon gubernur DKI nomor urut 4, Hidayat Nurwahid sempat meluruskan fitnah yang menyebut dirinya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 'antimaulid' dan 'antitahlil'. 
Tuduhan dan fitnah itu sempat dialamatkan kepada Hidayat pekan lalu, Kamis (7/6) dari orang yang diduga oknum petugas dari Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, di wilayah Kampung Kandang, Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan. 
Pelaku meneriakkan 'PKS antimaulid, PKS antitahlil' dengan pengeras suara dengan mobil suku Dinsos, DKI Jakarta. Namun menurut Hidayat, tuduhan tersebut sangat tidak beralasan karena dirinya kerap menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sahabat Hidayat, Soleh Rahmani yang juga tokoh masyarakat Mampang mengungkapkan, walaupun berbeda aktivitas, dirinya dan Hidayat tetap menekuni jalan dakwah.
"Sekarang, saya dan Ustadz Hidayat tetap sama-sama memperjuangkan dakwah, namun cara dan jalannya agak berbeda," ungkap Soleh yang juga sempat belajar bersama Hidayat di Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/6).
Soleh juga menyampaikan harapan agar Hidayat bisa berhasil dalam pemilukada Juli mendatang, karena diharapkan kemenangan tersebut akan sangat membantu perjuangan dakwah.
Menjaga Etika
Menanggapi peristiwa yang diduga bagian dari kampanye hitam itu, Cagub Hidayat Nur Wahid hanya bisa mengelus dada. Dia sangat menyayangkan fitnah-fitnah seperti itu masih saja terus dikembangkan untuk kepentingan politik sesaat. 
“Fitnah seperti itu biasanya muncul menjelang Pemilu atau Pilkada. Itu bukan barang baru. Tetapi yang saya sayangkan hal itu bisa terjadi juga di Jakarta,” ujar dia beberapa waktu lalu.
Hidayat berharap, semua pihak tidak mengembangkan fitnah untuk mencapai tujuan tertentu. Karena hal itu bukan saja bertentangan dengan semangat demokrasi, tetapi juga dilarang keras dalam agama. 
“Kasihan masyarakat jika selalu disuguhi dengan fitnah dan beragam kebohongan hanya karena tujuan politik. Ini sangat tidak sehat di era demokrasi seperti sekarang,” imbuh Hidaya.
Dia berharap, masyarakat tidak terprovokasi dengan kampaye hitam dan fitnah-fitnah yang disebarkan untuk kepentingan kelompok atau kandidat tertentu. 
“Saya kira masyarakat Jakarta cukup cerdas untuk memilih dan memilah, mana informasi yang fitnah, mana informasi sampah, dan mana informasi yang benar,” urai Hidayat.
Sebagai tindak lanjut dari kejadian itu, pihak Hidayat Didik akan melaporkan hal itu kepada Panwaslu DKI Jakarta. “Jika ada aparat yang terlibat kita akan minta supaya yang bersangkutan ditindak tegas,” katanya lagi.

Humor Tapi Fakta : Dialog Admin Radio Rodja


(DIALOG ADMIN RADIO RODJA)


Aisyah Binti Muhammad
Ada yang tahu dalil anjuran hubungan intim dimalam Jum'at ?
31 Mei pukul 16:21 melalui BlackBerry ·

Erwindo Albani Karatedo
Saya masih blm menemukan dalil ttg masalah ini...lebih baik jgn dilakukan dl sblm ketemu dalil yg shahih...
31 Mei pukul 16:22

Ulama Wahabi Itu Amoral : "Meninggalnya Pangeran Nayef (Saudi Arabia), lebih menyakitkan dari pada wafatnya Rasulullah "


WAHABI KURANG AJAR; 

Pernyataan Ulama Wahabi Saudi Arabia, atas meninggalnya Pangeran Nayef (Saudi Arabia), lebih menyakitkan dari pada wafatnya Rasulullah SAW." 

Kita berlindung dari kepada Allah SWT dari keburukan setan dan keburukan kaum Wahabi




Cium Tangan Bid'ah ? Ini Kelakukan Wahhabi, Mana Ulama dan Ustadz Wahhabi Itu ?



Ini Gambar PANGERAN NAEF BIN ABDUL AZIZ menyambut para TA'ZIYAH ketika meninggalnya saudara beliau PANGERAN SULTHON BIN ABD.AZIZ yg meninggal Di = New York USA pada hari SABTU Tgl 22 Oktober 2011 ketika berobat disana.

Akhirnya Wafat pada hari SABTU tgl 17 Juni 2012 Di JENEWA swiss 

FOTO LAINNNYA :




Media Islam

Thariqat Sarkubiyah

NU Online