Latest Updates

Imam asy-Syafi'i rahimahullah ; Cinta Wanita

Imam asy-Syafi'i rahimahullah ; Cinta Wanita
Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah dalam kitab Diywan beliau menuturkan tentang mencintai wanita, sebagai berikut :

CINTA WANITA

أكثر الناس في النساء وقالوا # إن حب النساء جهد البـلاء
Aktsarun Naasu fin-Nisaa-i wa Qaaluu # Inna Hubban-Nisaa'i Jahdul Balaa-i
ليس حب النساء جهدا ولكن # قرب من لا تحب جهد البلاء
Laysa Hubbun Nisaa-i Jahdan wa Lakin # Qurbu Man Laa Tuhibbu Juhdul Balaa-i

Artinya :

"Kebanyakan manusia berpandangan tentang wanita dan mereka berkata # sesungguhnya cinta wanita adalah penderitaan yang menyakitkan",

"Bukanlah cinta wanita yang merupakan penderitaan, tetapi # dekat (akrab) dengan wanita yang tidak engkau cinta itulah penderitaan yang menyakitkan".

CINTA ORANG-ORANG SHALEH

أحب الصالحين و لست منهم * لعل أن أنال بهم شفاعة
و أكره من تجارتهم معاصى * و إن كنا سويا في البضاعة
Aku cinta orang-orang shaleh, sedangkan aku bukanlah bagian dari mereka, namun semoga dengan orang-orang shaleh tersebut aku mendapatkan syafa'at.




Aku benci terhadap para pengobral kema'shiatan (durhaka), walaupun mungkin terdapat kelakukanku sama dengan mereka


Imam Ahmad menimpali,

تحب الصالحين وانت منـهم
* ومنكم سوف يلقون الشفاعة
Aduhai engkau (wahai Imam al-Syafi'i) cinta orang-orang shalih sedangkan engkau bagian dari orang-orang shaleh, dan dari kalian semua akan di peroleh syafa'at

...وتكره من تجارته المعاصي
* وقــاك الله من شر البضاعة
Engkau benci orang-orang yang mengobral kedurhakaan (ma'shiat), dan semoga Allah menjaga engkau dari hal-hal yang buruk.

Berdo'alah, Bacakanlah al-Qur'an dan Bersedekahlah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Berdo'alah, Bacakanlah al-Qur'an dan Bersedekahlah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal
Syaikhul Islam Imam an-Nawawiy ad-Dminasyqi asy-Syafi'i menuturkan dalam kitab Syarah Shahih Muslim tentang hadits no. hadits no 1672 :

وحدثنا محمد بن عبد الله بن نمير حدثنا محمد بن بشر حدثنا هشام عن أبيه عن عائشة أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يارسول الله إن أمي افتلتت نفسها ولم توص و أظنها لو تكلمت تصدقت افلها أجر إن تصدقت عنها؟ قال : نعم .
"..dari A'isyah, bahwasanya ada seorang lelaki mendatangi Nabi S.A.W dan berkata, Ya Rasulallah, sesungguhnya ibuku telah mati, dan dia tidak memberikan wasiyat, dan aku menyangkanya, apabila dia berbicara dia akan bersedekah, apakah dia akan mendapakat pahala bila aku bersedekah atasnya? Nabi menjawab : Na'am (iya)."
قال النواوي : وفى هذالحديث أن الصدقة عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو على كذالك باجماع العلماء وكذا أجمعوا على وصول الدعاء و قضاء الدين الواردة فى الجميع و يصح الحج عن الميت اذا كان حج الاسلام و كذا اذا وصى بحج التطوع على الاصح عندنا و اختلف العلماء فى الصوم اذا مات وعليه صوم فالراجح جوازه عنه للاحاديث الصحيحة فيه و المشهور فى مذهبنا أن قراءة القرأن لا يصله ثوابها و قال جماعة من أصحابنا يصله ثوابها وبه قال أحمد بن حنبل و أما الصلاة وسائر الطاعات فلا تصله عندنا ولا عند الجمهور وقال أحمد يصله ثواب الجميع كالحج
"Syarah haditsnya : Imam Nawawi berkata : dan di dalam hadits ini, bahwasanya bersedekah atas nama mayit ini bisa memberi manfaat kepada mayit dan pahala sedekahnya bisa sampai padanya, dan demikianlah sesuai dengan kesepakatan para ulama, dan juga ulama bersepakat atas sampainya doa, membayar hutang yang telah terwarid di dalam kesemuanya. Dan sah juga menghajikan haji atas mayit apabila hajinya itu haji islam dan begitu juga sah apabila mayit mewasiyatkan agar dihajikan dengan haji sunnah, ini menurut pendapat yang lebih shah menurut kami. Dan ulama berbeda pendapat di dalam masalah puasa, apabila seseorang mati dan dia masih mempunyai tanggungan puasa, maka pendapat yang rojih (unggul) itu bolehnya berpuasa atas nama mayit karena adanya hadits-hadits yang shohih, dan yang masyhub di madzhab kami bahwa bacaan alquran tidak sampai pahalanya kepada mayit, dan berkata sekelompok ashab kami bahwa pahala bacaan alquran bisa sampai kepada mayit, dan dengan pendapat sampainya pahala bacaan alquran, imam Ahmad bin Hanbal telah berpendapat. Adapun sholat dan semua bentuk amal keta'atan maka menurut pendapat kami dan pendapat jumhur ulama pahalanya tidak sampai kepada mayyit, dan imam Ahmad berkata, pahala semua bentuk keta'atan bisa sampai kepada mayyit sebagaimana pahala haji".
Syaikhul Islam Imam Zakariyya al-Anshariy menuturkan sebagaimana disebutkan didalam Hukmusy Syari'ah al-Islamiyyah fiy Ma'tamil Arba'in hal. 43 :
قال شيخ الاسلام الامام زكريا الانصاري : إن مشهور المذهب أي في تلاوة القرأن محمول على ما إذا قرأ لابحضرة الميت ولم ينو الثواب له أو نواه ولم يدع (حكم الشر يعة الاسلامية في مأتم الاربعين ص ٤٣)
"Syaikhul islam Imam Zakariya Al Anshori : Sesungguhnya pendapat masyhur madzhab (Asyafi'i) di dalam masalah bacan alqur'an itu di kondisikan apabila membacanya itu tidak di hadapan mayit (kuburnya) dan tidak niat memberikan pahala bacaan alquran itu kepada mayit atau berniat memberikan pahala bacaan tetapi tidak mendoakan "
Berikutnya diterangkan didalam Adzakhirah Atsamaniyyah hal.64 :
والقول المذكور مبني على عمل الامام الشافعي فإنه كان يزور قبر الامام الليث بن سعد ثم يتلو الاذكار والقران الكريم : وقد تواتر أن الشافعي زار الليث بن سعد و أثنى وقرأ عنده ختمة و قال أرجو أن تدوم فكان الامر كذالك (الذخيرة الثمنية ص ٦٤)
"perkataan tersebut (pendapatnya Imam Zakaria Al Anshori, itu di dasarkan atas perilaku Imam Syafi'i, bahwasanya Imam Syafi'i menziarahi Makam Imam Allayts bin Sa'ad kemudian melantunkan dzikir-dzikir dan Alqur'an, dan sungguh telah berkali-kali, bahwasanya Imam Syafii menziarahi Allayts bin Sa'ad, memujinya dan membaca (alquran) dengan sekali khataman, dan beliau berkata : Aku berharap ini di langgengkan, dan perkara itu demikian adanya".
Imam Asy-Syafi'i memang telah menganjurkan sebagaimana disebutkan didalam kitab Dalilul Falihiin Juz 6 Hal. 103 :
وفى مناسبة أخرى قال الامام الشافعي : ويستحب أن يقرأ عنده شيئ من القرأن ، وإن ختموا القرأن كله كان حسنا (دليل الفالحين ج ٦ ص ١٠٣)
"di kesempatan lain, Imam Syafi'i berkata : dan di anjurkan di sisinya (qubur) di bacakan bacaan dari Alquran, maka apabila mereka mengkhatamkan alquran semuanya maka hal itu lebih bagus".
al-Imam an-Nawawiy didalam kitab al-Adzkar hal. 156 :
قال الامام النواوي : فالاختيار أن يقول القارئ بعد فرغه : اللهم اوصل ثواب ماقرأته إلى فلان (الأذكار ص ١٥٦)
"Maka pendapat yang di pilih, orang yang membaca Alquran setelah selesai membacanya dia berdoa : Ya Allah sampaikanlah pahala dari apa-apa yang ku baca kepada si fulan".
Bahkan Imam asy-Syaukani juga turut menuturkan pendapat Ahlussunnah tentang sampainya pahala bagi mayyit didalam kitab Nailul Awthar juz.4 hal. 142 :
قال الشوكاني : وقال في شرح الكنز إن الأنسان أن يجعل ثواب عمله لغيره صلاة كان او صوما او حجا او صدقة اوقرأة قرأن او غير ذلك من جميع أنواع البر،ويصل ذلك إلى الميت و ينفعه عند أهل السنة
. نيل الاوطار ٤/١٤٢
"Imam Asyaukani berkata menuqil dari Syrah kitab alkanzu : bahwasanya manusia itu bisa menjadikan pahala amalnya itu untuk orang lain, baik berupa sholat, puasa, haji, sodakoh atau bacaan alqur'an atau selain dari itu semua yang berupa berbagai macam amal kebaikan, dan pahalanya itu semua bisa sampai kepada mayit dan bisa bermanfaat bagi mayit, demikian ini menurut ahlissunnah".

Nubuat-Nubuat Kitab Sebelumnya Yang Terungkap

Nubuat-Nubuat Kitab Sebelumnya Yang Terungkap
Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah 2 : 146)
Ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yang telah diberi Al Kitab sebenarnya telah mengetahui tentang Nabi Muhammad, -yakni Nabi Muhammad dalam Al Kitab- namun sebagian mereka telah menyembunyikan kebenaran. Frasa “al-ladziina ataynaa humul kitab”, bermakna Yahudi dan Nasrani [1] atau ulama mereka (pendeta/rahib/pastur) [2]. Itu berarti pendeta-pendeta Yahudi maupun Nasrani sebenarnya mengetahui kebenaran risalah Nabi Muhammad –shallallahu ‘alayhi wa sallam- dan bahwa sesungguhnya kiblat itu adalah bait al-Haram (Makkah) [3].

النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ
“...Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka” (QS. al-A’raaf 7 : 157)

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa nama Nabi yang ummi –yakni Nabi Muhammad- terdapat dalam kitab Taurat dan Injil. Sekali lagi, al-Qur’an menegaskan bahwa keberadaan Nabi Muhammad telah dinubuatkan pada didalam kitab-kitab sebelumnya.

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
“Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. ash-Shaaf 61 : 6)

Dalam ayat ini, secara jelas Nabi Isa –‘alayhis salaam- adalah utusan Allah dan beliau juga telah memberi tahu kepada kaumnya tentang akan datangnya seorang Rasul yang bernama Ahmad, namun Ahli kitab malah mendustakannya. “Ahmad” adalah nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam.[4]

Ayat berikutnya,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Fath 48 : 29)

Frasa “al-ladzina ma’ahu” adalah para sahabat Nabi [5], ini merupakan pendapat jumhur ulama[6]. Adalah sifat Nabi dan para sahabat (kaum muslimin) keras terhadap kaum kafir dan berkasih sayang sesame mereka. Pada kalimat berikutnya, frasa “dzalika matsaluhum”, yakni sifat-sifat mereka, maksudnya sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam dan sahabat-sahabatnya. [7] Yang berarti bahwa sifat-sifat Nabi Muhammad dan para sahabat beliau terdapat dalam kitab Taurat dan kitab Injil.

وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ . أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاء بَنِي إِسْرَائِيلَ
“Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (QS. sy-Syuraa 26 : 196-197)

Ayat ini tentang al-Qur’an yang juga dinubuatkan didalam kitab sebelumnya daan masih banyak lagi ayat-ayat yang menuturkan hal yang sama. Selanjutnya, adalah tugas kaum Muslimin membuktikan, mengungkap serta membongkar nubuat-nubuat tentang Nabi Muhammad yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu –baik dalam kitab kaum Nasrasi maupun Yahudi-. Berikut ini diatara bukti terungkap dalam kitab-kitab kaum Nasrani, walaupun tangan-tangan mereka mencoba telah merombak atau memalsukan Al Kitab.

Nubuat Dalam Alkitab

Sesungguhnya, hampir seluruh nubuat Perjanjian Lama menunjuk pada Nabi Muhammad. Namun, oleh karena telah terjadi perombakan besar-besaran di dalam tubuh Perjanjian Lama, maka kita hanya bisa mengenali Muhammad melalui Nebayot, Kedar, Tema, dan lembah Baka. "Nebayot", "Kedar", dan "Tema" sangatlah penting, karena mereka adalah anak-anak dari Nabi Ismail [8] dan memberi petunjuk terhadap kelompok masyarakat bangsa Arab. Sementara "Baka" menjadi penting, karena ia memberi petunjuk adanya perjalanan Nabi Ismail ke Mekah. Ada 6 kata kunci dalam mengidentifikasi Muhammad dalam Perjanjian Lama, yaitu: Nebayot, Kedar, Tema, Arab/Arabia, Baka, dan Paran.

Sepandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai-pandainya Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) menyembunyikan kebenaran, pasti ketahuan juga jejaknya. Kira-kira inilah ungkapan yang paling tepat dalam mengungkap sosok Nabi Muhammad di dalam Perjanjian Lama.

Al-Qur’an memberikan informasi bahwa,

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah 2 : 146)

وَمَا قَدَرُواْ اللّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُواْ مَا أَنزَلَ اللّهُ عَلَى بَشَرٍ مِّن شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاء بِهِ مُوسَى نُوراً وَهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيراً وَعُلِّمْتُم مَّا لَمْ تَعْلَمُواْ أَنتُمْ وَلاَ آبَاؤُكُمْ قُلِ اللّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya ." (QS. al-An'am 6 : 91)

أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُواْ لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلاَمَ اللّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui ?" (QS. al-Baqaarah 2 : 74)

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ . فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَـذَا مِنْ عِندِ اللّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ
"Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Baqaarah 2 : 78-79)

01. Kitab Yehezkiel : Bukti Kedar Sebagai Orang Arab & Terletak di jazirah Arab).

27 : 21. Arab dan semua pemuka Kedar berdagang dengan engkau dalam anak domba, domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.

Nubuat Perjanjian Lama banyak menyebut "Kedar", putra kedua Ismail [9] yang pada akhirnya menurunkan Nabi Muhammad. Tampak jelas dalam ayat di atas bahwa Kedar adalah nama salah satu klan Arab (Arab pendatang). Meski letaknya tidak disebutkan, tapi ini memberi petunjuk tentang lokasi atau status Kedar sebagai orang Arab yang berkaitan erat dengan kedatangan Nabi setelah Yesus yang terlihat pada nubuat-nubuat lainnya di bawah ini.

02. Kitab Yesaya : Kedar & Tema Bukti Orang-Orang Arab

21:13. Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan!
21:14 Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti!
21:15 Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan.
21:16 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis.
21:17 Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya."

Dalam ayat 13 terdapat kata "Arabia" yang memberi isyarat tentang kelompok bangsa Arab yang hendak melakukan hijrah. Pengikut Nabi Muhammad ketika itu masih sedikit. Dalam ayat di atas digambarkan hanya diikuti oleh orang-orang Dedan (anak Yoksan anak Abraham). Muhammad adalah orang Quraisy keturunan Kedar, namun justru orang-orang Quraisy-lah yang memberontak dakwah Muhammad.

Dalam ayat 14 terdapat kata "Tema", anak ke-9 Nabi Ismail yang terletak di Madinah. Ketika itu Muhammad beserta pengikutnya yang belum banyak, hendak diperangi oleh suku Quraisy (keturunan Kedar) di Mekah. Oleh karenanya, atas perintah Muhammad, mereka melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah (dari sinilah tonggak tahun hijriyah dimulai). Kelompok Nabi Muhammad yang berhijrah dikenal dengan nama "Muhajirin", sementara orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai kaum "Anshar".

Dalam ayat 17 terdapat kata "Kedar", anak kedua Nabi Ismail, yang menurunkan suku Quraisy dan bermata pencaharian sebagai pemanah (pemburu). Mata pencaharian Bani Kedar ini merupakan warisan dari nenek moyangnya, Ismail, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Kejadian berikut ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

Dalam sebuah hadits disebutkan,

“dari Watsilah bin Al-Asqa –radliyallahu ‘ahn-, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan Hasyim."

03. Kitab Mazmur : Tempat berziarah dan Sumur Zam-Zam di Baka

84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air ; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

Ayat-ayat di atas berbicara tentang tempat berziarah yang selalu ramai dikunjungi oleh hamba-hamba Tuhan, yaitu Baka (Makkah). Frasa "tempat yang bermata air" dalam ayat di atas memberi petunjuk kepada kita tentang kejadian ajaib Ismail ketika masih bayi, yaitu peristiwa terbentuknya Sumur Zam-Zam di lembah Baka. Dimanakah lokasi Baka selain di Jazirah Arab ? Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa Baka adalah Mekah. Berikut pernyataan Al-Qur'an:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكاً وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ . فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِناً وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim ; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah . Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran 3 : 97)

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـذَا الْبَلَدَ آمِناً وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ. رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ فَمَن تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ . رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) [10], negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim 14 : 35-37)

لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ . وَأَنتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ
“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah) [11], dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini," (QS. al-Balad 90 : 1-2)

04. Kitab Yesaya : “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan”
Nukilan diatas bukan dalam kitab Yesaya tapi redaksi yang mirip seperti didalam kitab Yesaya (lihat ayat 1 dibawah ini), yang dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik sebagai inspirasi karangan mereka ketika "membaptis" Yesus.

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
42:10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya.
42:11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar ! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
42:12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.
42:13 TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
42:14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap.
42:15 Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga.
42:16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.
42:17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah kami!"
42:18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
42:22 namun mereka suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak dalam geronggang-geronggang dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka telah menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!"
42:23 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian?
42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar. 42:25 Maka Ia telah menumpahkan kepadanya kepanasan amarah-Nya dan peperangan yang hebat, yang menghanguskan dia dari sekeliling, tetapi ia tidak menginsafinya, dan yang membakar dia, tetapi ia tidak memperhatikannya.

Dalam Yesaya 42 :1-25 di atas adalah satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus ! Justru ayat-ayat di atas membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana dimaksud Matius 3:15-17; 12 :16-21, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32-34.

Perlu dicatat, bahwa Yesaya 42 :1 di atas menjelaskan tentang konsep "hamba" yang telah dipilih oleh Tuhan untuk seluruh alam semesta, dan secara tegas Al-Qur'an berbicara mengenai hal tersebut :

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً
"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad)[12], agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, "(QS. al-Furqan 25 ; 1)

Dalam ayat 11 terdapat frasa "didiami Kedar". Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa Bani Kedar adalah orang-orang Arab keturunan Nabi Ismail di Mekkah. Kemudian juga terdapat frasa "Bukit Batu". Mekkah juga secara geologis terkenal dengan gunung-gunung batunya. Sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak, adik Ismail, dengan "memaksakan" garis keturunannya melalui jalur Yusuf, bapak tiri Yesus, oleh karena Yesus lahir dari perawan suci Maria [13]. Lebih jauh, ayat ini memberi isyarat adanya ibadah haji yang mengagungkan asma Allah dengan bertahmid dan bertalbiah.

Dalam ayat 13 terdapat frasa "Tuhan keluar berperang seperti pahlawan". Ayat ini jelas-jelas mengindikasikan kedatangan Muhammad, yang senantiasa dakwahnya diiringi dengan peperangan fisik. Perang yang terkenal dan dahsyat ialah Perang Badar. Sementara Yesus digambarkan Alkitab sebagai sosok yang lemah dan tidak pernah berperang atau memimpin peperangan secara fisik. Bahkan "Yesus" sendiri mati dibantai umatnya sendiri di tiang salib.

Dalam ayat 17 terdapat frasa "Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang". Sebelum Muhammad resmi menjadi Nabi, orang-orang Arab pada waktu itu adalah penyembah berhala, bahkan mereka meletakkan berhala-berhalanya di sekeliling Ka'bah hingga mencapai 365 buah. Sedangkan Umat Israel ketika Yesus diutus, bukanlah penyembah berhala dari patung-patung buatan manusia, oleh karena mereka sudah mengenal Taurat dan kitab-kitab para nabi.

Dalam ayat 18 terdapat kata-kata ungkapan "buta" dan "tuli". Kata "buta" merupakan ungkapan Tuhan yang dapat diartikan sebagai "tidak dapat membaca dan menulis", sedangkan kata "tuli" dapat diartikan sebagai "tidak pernah mendengar satu kitab pun sebelumnya". Umat Muhammad ketika beliau diutus adalah umat yang buta huruf. Dalam tradisi Islam dikenal sebagai Zaman Jahiliyah (zaman kebodohan). Ini berbeda dengan umat Israel yang sudah pandai mengubah-ubah Taurat dan kitab-kitab para nabi. Tentang kaum buta huruf ini, diabadikan di dalam Al-Qur'an :

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf [14] seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata," (QS. al-Jumu'ah 62 : 2)

Dalam ayat 19 digambarkan bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba yang "buta dan tuli", artinya bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba yang "tidak dapat membaca dan menulis" dan "belum pernah mengenal satu kitab pun sebelumnya". Al-Qur'an dengan gamblang mengabadikannya dan itu adalah Nabi Muhammad,

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka . Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. al-A'raaf 7 : 157)

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحاً مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِن جَعَلْنَاهُ نُوراً نَّهْدِي بِهِ مَنْ نَّشَاء مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus" (QS. asy-Syuraa 42 : 52)

Sedangkan ayat 20 di atas menggambarkan sifat orang-orang kafir baik pada masa kerasulan Muhammad maupun sesudahnya yang tidak mau tahu dan tidak mau mengerti agama Islam. Hal ini dijelaskan juga dalam Al-Qur'an,

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ
"Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)," (QS. al-Baqarah 2 : 18)

05. Kitab Yesaya : “Roh seperti Burung Merpati"

Nukilan diatas bukan dalam kitab Yesaya tapi redaksi yang mirip seperti didalam kitab Yesaya (lihat ayat 8 dibawah ini), yang juga dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik ketika "membaptis" Yesus.

60:1. Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
60:2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
60:3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
60:5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
60:6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
60:7 Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
60:8 Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?

Dalam kitab Yesaya 60:1-8 di atas adalah juga satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia juga meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus, dan sebagaimana sebelumnya juga justru ayat-ayat di atas membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes.

Ayat 1 di atas menggambarkan Firman Tuhan kepada Muhammad sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an :

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ . قُمْ فَأَنذِرْ . وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah!" (QS. al-Muddatsir 74 : 1-3)

Didalam al-Qur’an sendiri disebutkan bahwa al-Qur’an sebenarnya telah tersebut dalam kitab-kitab orang terdahulu, artinya dalam kitab terdahulu ada nubuat tentang al-Qur’an,

وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ . أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاء بَنِي إِسْرَائِيلَ
“Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (QS. sy-Syuraa 26 : 196-197)

Ayat 2 sampai 6, menggambarkan keadaan Jazirah Arab pada saat itu yang diliputi kegelapan. Mereka semua hidup dalam kebodohan, tidak ada aturan, menyembah berhala, dan lain-lain. Setelah dibangkitkannya Nabi Muhammad, seluruh Jazirah Arab tunduk patuh di bawah kekuasaannya. Digambarkan dalam ayat di atas bahwa orang-orang dari Midian (adik Ismail) dan Efa (anak sulung Midian) pun berduyun-duyun memeluk agama Islam.

Dalam ayat 7 sampai 8, terdapat kata "Kedar" dan "Nebayot" yang merupakan orang-orang keturunan Nabi Ismail sebagaimana dijelaskan di atas (sebelumnya). Digambarkan bahwa mereka pada akhirnya berduyun-duyun memeluk agama Islam dan mempersembahkan korban dan mengagungkan nama Tuhan pada musim haji.

06. Kitab Ulangan dan Habakuk : Tentang Pegunungan Paran

Dalam kitab UIangan,

33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai (Taurat) dan terbit kepada mereka dari Seir (Injil); Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran [15] dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.

Dan didalam Habakuk,

3:3. Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya.
3:4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya [16] dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.

Paran adalah nama varian kuno dari Baka/Mekkah, karena di Mekkahlah tempat tinggal nabi Ismail hingga dikebumikannya [17] dan Nabi Muhammad adalah satu-satunyanya Nabi dan Rasul keturunan Ismail dari putra keduanya, Kedar. Lebih jelas tentang Paran dan Ismail, baca Kitab Kejadian di bawah ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

Jika kata "Paran" sebagaimana dimaksud Kitab Kejadian 21:20-21 di atas terdapat di sekitar Palestina, maka kata "Paran" dalam ayat tersebut harus direvisi, karena tidak ada bukti sama sekali bahwa Ismail, semenjak bayi hingga dikuburkannaya, berada di sekitar Palestina. Justru bukti-bukti kuatnya terdapat di lembah Baka/Mekkah, yaitu: kuburan Ismail, Sumur Zam Zam, Hijir Ismail, Bukit Shafa dan Marwah, keturunan Ismail, Ka'bah yang dibangun bersama bapaknya, Ibrahim, dan maqam Ibrahim.

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْناً وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
" Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud"." (QS. al-Baqarah 2 ; 125)

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ . رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ العَزِيزُ الحَكِيمُ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (QS. al-Baqarah 2 : 127-129)

07. Kitab Kejadian : Pemeliharaan Hukum Sunat

17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu (Abraham) serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Realitanya, yang memegang teguh perjanjian tersebut hingga hari kiamat adalah umat Islam, karena umat Kristen tidak disyariatkan untuk sunat, sebagaimana pernyataan pendiri Kristen, Paulus Tarsus dalam 1 Korintus berikut ini:

7:18 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Umat Kristen lalai, bahwa perintah sunat merupakan kewajiban setiap individu laki2 yang diperintahkan Tuhan dalam Taurat yang tidak bisa dibantah hanya oleh seorang Paulus Tarsus. Sangat mungkin, Paulus menyatakan demikian karena dia sendiri enggan disunat.

08. Kitab Kejadian : Tentang Shalawat Nabi

12:2 Aku akan membuat engkau (Abraham) menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Jelas sekali, bahwa ayat-ayat di atas bercerita tentang shalawat Nabi (Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim) yang senantiasa dibaca oleh umat Islam baik dalam shalat –ketika tahiyat- dan diluar shalat. Tidak ada umat lain yang selalu memuliakan Nabi Ibrahim kecuali umat Islam. Kristen sendiri, yang mengklaim Perjanjian Lama sebagai kitabnya, tidak pernah memuliakan Nabi Ibrahim.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً . إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَاباً مُّهِيناً
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya . Allah akan mela'natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan" (QS. al-Ahzaab 33 : 56-57)

09. Kitab Kejadian : Perjanjian Allah Dengan Nabi Ibrahim (Abraham/Abram)

15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

Dari pihak siapakah keturunan Abram/Abraham akan menguasai wilayah tersebut ? Jawabannya sudah pasti, Ismail !

Dalam ayat di atas sudah sangat jelas, dan realitanya memang demikian (sebenarnya lebih luas lagi), bahwa keturunan Ismail (bangsa Arab) menyebar dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Efrat di Irak. Sementara bangsa Israel (keturunan Ishak) hanya menguasai sebagian dari wilayah Palestina (Kanaan).

Ayat di atas juga seolah-olah mencocokkan pasangan Abraham dengan Hagar, sebagaimana dijelaskan Taurat sendiri bahwa Abraham berasal dari negeri Ur-Kasdim di pesisir Sungai Efrat, sedangkan Hagar berasal dari negeri Mesir dekat Sungai Nil.

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلاَ نَصْرَانِيّاً وَلَكِن كَانَ حَنِيفاً مُّسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَـذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَاللّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran 3 : 68)

10. Kitab Yeremia : Tentang “Damai Sejahtera” atau “Shalom”

28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."

Ayat di atas bercerita tentang "damai sejahtera" yang asal kata Ibraninya adalah "el-shalom" dan dalam bahasa Arabnya adalah "as-Salam" atau "al-Islam”. [18] Nabi Muhammad jelas-jelas mengemban misi Islam, dan sekarang sudah digenapi oleh pemeluk agama Islam, terutama seluruh jazirah Arab yang tunduk pada agama Islam. Nabi Muhammad juga banyak bernubuat dan benar-benar terbukti. [19]


11. Kitab Yesaya : Nabi Muhammad dan al-Qur’an

29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."

Ayat-ayat di atas berbicara tentang penyampaian Kitab Suci dari Tuhan. Ayat 11 tampaknya menunjuk pada Yesus, sebab menurut versi Islam, Yesus menerima Injil hanya dalam satu kali turun saja. Sementara ayat 12 dengan jelas bernubuat tentang Nabi Muhammad, dimana ketika berada di Gua Hira, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kalinya berupa Al-Qur'an Surat Al-'Alaq 96 : 1-5, yang diabadikan dalam hadits,

فأخذني فغطني الثانية حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال اقرأ قلت ما أنا بقارئ فأخذني فغطني الثالثة حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال { اقرأ باسم ربك الذي خلق خلق الإنسان من علق اقرأ وربك الأكرم الذي علم بالقلم الآيات إلى قوله علم الإنسان ما لم يعلم
“.. maka Malaikat mendekapku (Muhammad) kedua kalinya hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “bacalah olehmu”, aku berkata : “aku tidak dapat membaca”, kemudian ketiga kalinya malaikat mendekapku hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “Iqraa Bismi Rabbika al-Ladziii Khalaq….(sampai akhir)”[20]
12. Kitab Kidung Agung : Tentang Ciri-Ciri Nabi Muhammad

5:10. Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.[21]
5:11 Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
5:12 Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
5:13 Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
5:14 Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam.
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. [22]Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Dalam bible versi lainnya 5 : 10 bukan “menyolong mata diantara selaksa orang” tetapi “menyolok mata di antara 10.000 orang “. Tentang hal ini lihat juga dalam Ulangan 33 : 2 tentang 10.000 orang pengiring Muhammad.

33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah 10.000 orang yang kudus [23]; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.

Penjelasan Kidung Agung ayat 10 :

Sayyidina Ali bin Abu Thalib pernah menuturkan bahwa ciri-ciri Nabi Muhammad adalah: "...Tubuh beliau tidaklah terlalu gemuk, mukanya bundar, warnanya putih bercampur merah..”. [24] Sedangkan menurut penuturan Anas bin Malik, ciri-ciri n abi Muhammad adalah: "...wajahnya terang bercahaya, tubuhnya tidak terlalu putih dan tidak pula terlalu merah...". [25] Ketika memasuki kota Mekkah pada tahun 630 M dalam keadaan aman dan damai yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah", dan Nabi Muhammad disertai 10.000 sahabat-sahabatnya yang shaleh. [26] Dalam literatur lain dikatakan: "Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini. [27] Sementara itu, dalam literatur lain juga, Abu Sufyan berteriak untuk mengumpulkan orang-orang : "Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah berada di sini dengan kekuatan yang tidak dapat kalian lawan. Muhammad bersama 10.000 pasukan baja...". [28]

Penjelasan Kidung Agung ayat 16 :

Frasa “segala sesuatu padanya menarik “, sebenarnya ayat tersebut berbunyi “dia adalah Muhammad”, maksudnya seluruh yang dijelaskan (dideskrisikan pada ayat sebelumnya) adalah Nabi Muhammad. Dalam naskah Ibrani asli adalah "Muhummedim", Muhammad adalah nama Nabi, sedangkan "im" digunakan untuk menyatakan jamak, yakni plural yang menyatakan kemulyaan (pengagungan) bukan jumlah. Sebagaimana kata "Ellohim" (Allah-Allah) dalam Perjanjian Lama yang pada dasarnya adalah kata "Elloha" (Allah). Jika tidak didistorsi berulangkali, maka seharusnya Kidung Agung 5 : 16 berbunyi sebagai berikut:

5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dialah Muhammad ! Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-Ku, hai putera-puteri Yerusalem.

Perlu dicatat, bahwa kata "Muhummedim" atau "Muhummed" adalah nama orang, yang sebenarnya tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun secara apapun, karena ia merupakan nama orang "pemberian" dari Tuhan. Namun sayang, nama Nabi Muhammad yang tertera jelas ternyata diterjemahkan dan ini merupakan pekerjaan yang buruk.

13. Kitab Nabi Hagai : Nabi Muhammad
Seorang nabi yang diutus bagi semua bangsa yang bernama “Ahmad” adalah ketika bangsa Israel yang telah hancur jatuh terpuruk diijinkan kembali membangun Yerusalem dan Bait Sulaiman yang telah diratakan dengan tanah oleh bangsa Khaldea, sebagian orang berada dalam kegembiraan dan sebagaian yang lain berada dalam kesedihan yang memilukan karena teringat kembali akan keindahan Bait Agung Sulaiman.

Pada saat itulah, Allah mengutus Haggai (Menurut Alkitab Haggai adalah seorang nabi) untuk menghibur bangsa Israel yang telah terpuruk dengan menyampaikan janji Allah bahwa akan diutus seseorang yang akan mengangkat kembali bangsa Israel dari keterpurukan. Berikut redaksi dalam kitab Hagai yang berbeda-beda yang memuat secara implicit mengenai nama Nabi Muhammad.

Alkitab (terjemahan Resmi) : [29]

2:7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Alkitab (terjemahan sehari-hari) : [30]

2:7 Semua bangsa akan Kugemparkan dan harta benda mereka akan dibawa ke mari, sehingga Rumah-Ku akan penuh dengan kekayaan mereka.

Alkitab versi lainnya : [31]

2:7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, dan mereka akan datang kepada kegemaran segala bangsa, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
Alkitab bahasa Inggirs (King James Version) : [32]

2:7 And I will shake all nations, and the desire of all nations shall come: and I will fill this house with gloury, saith the LORD of hosts.

Diatas hanya beberapa dari sekian banyak versi Alkitab yang redaksinya berbeda-beda, sehingga nampakn semakin lama nama Nabi Muhammad akan semakin terkubur. Namun, bagaimanapun juga kebenaran pasti akan terungkap.

Frasa “kegemaran” atau “barang yang indah-indah” atau “harta benda” atau “desire” yang ditulis dalam versi-versi Alkitab jelas-jelas adalah sebuah distorsi. Perlu diketahui terjemahan Alkitab dalam bahasa apapun, baik kedalam bahasa Arab, Indonesia, Jepang, Spanyol dan bahasa-bahasa lainnya adalah mengambil dari Alkitab yang berbahasa Inggris, sehingga tidak aneh kalau kita tidak menemukan nama Ahmad dalam Alkitab karena dalam bahasa inggris kita hanya menemukan kata “desire” yang berarti keinginan atau hasrat. Namun dalam Alkitab bahasa Indonesia lagi-lagi terjadi distrosi.

2:8. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Lihatlah kata desire dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi barang yang indah-indah, sehingga makin tersembu-nyilah nama Ahmad dalam Alkitab. Sebagai informasi tambahan, kalau kita amati Alkitab berbahasa Inggris mencatat ayat tersebut dalam Hagai 2:7 tetapi dalam Alkitab berbahasa Indonesia tercatat dalam Hagai 2:8 tentu saja selisih satu ayat ini perlu dipertanyakan penyebabnya.

Tetapi kalau Alkitab yang berbahasa Inggris kita terjemahkan ke dalam bahasa Yahudi atau Ibrani, maka akan muncul kata Himada, kurang-lebihnya seperti berikut ini :

“ve yavu himdath kol haggoyim”

Huruf th dalam kata Himdath bisa diganti menjadi hi atau bahkan dihilangkan sama sekali, sekarang mari kita analisa kata-kata dalam bahasa Yahudi, Ibrani dan Arab :

Himdath = Himdahi = Himda = bahasa Yahudi
Himada = bahasa Ibrani
Ahmad = bahasa Arab

Semua kata tersebut mempunyai kesamaan arti yaitu terpuji. Tentu ini sebuah bukti yang tak dapat dibantah sedikitpun, dan bagi siapapun yang ahli dalam bahasa Semit tentu mempunyai kesimpulan yang sama bahwa Himada dan Ahmad adalah sama, tentu kesimpulannya adalah nama Ahmad memang ada dalam Alkitab. Sehingga redaksi Alkitab yang benar seharusnya adalah :

Dan aku akan menggoncangkan semua bangsa, dan Nabi Muhammad untuk semua bangsa ini akan datang ; dan aku akan mengisi rumah ini dengan kemegahan, kata Tuhan pemilik rumah.

Lebih jauh lagi, Nabi Muhammad adalah Nabi yang diutus untuk seluruh umat, dan ini cocok dengan ungkapan “untuk semua bangsa ini akan datang”.

Frasa “aku akan mengisi rumah ini dengan kemegahan”, maksudnya meramaikan rumah Allah (Baitullah), dan inilah yang terjadi di Makkah. Kata “rumah” dalam ayat tersebut, dalam bahasa ibrani adalah Beth, dan dalam bahasa arab adalah Bait, sedangkan disebutkan dalam ayat itu juga bahwa Tuhan adalah pemilik rumah tersebut, maka tidak lain Bait yang dimaksud adalah Baitullah (Rumah Allah). Namun terjemahan Alkitab kebanyakan mengartikan “kata Tuhan semesata alam”. Sehingga hal ini menjadi tersembunyi.

Bahkan dalam ayat berikutnya menuturkan bahwa di tempat itu (Baitullah/Makkah) Allah akan memberikan agama “al-Islam”.

Alkitab Terjemahan Resmi :

2:8 (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
2:9 (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Frasa “kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula”, menunjukkan bahwa Baitullah akan lebih ramai daripada yang semula, dan kenyataannya kita umat Islam dapati bahwa Baitullah sekarang sangatlah ramai, dikunjungi oleh umat Islam diseluruh dunia, tidak pernah ada sebelumnya yang seperti ini.

Di Baitullah (Makkah), Tuhan akan memberikan “damai sejahtera”. Kata ini dalam bahasa inggrisnya adalah “peace”.

2:9 The glory of this latter house shall be greater than of the former, saith the LORD of hosts: and in this place will I give peace, saith the LORD of host

Alkitab terjemahan bahasa sehari-hari sangat mendistorsi kata ini,

2:9 Rumah-Ku yang baru akan lebih megah daripada yang dahulu, dan di sini Aku akan memberikan damai dan kemakmuran kepada bangsa-Ku." TUHAN Yang Mahakuasa telah berbicara.

Sesungguhnya kata “damai sejahtera”, dalam bahasa Ibrahim adalah “el-Shalom”, yang dalam bahasa arab adalam “al-Islam/as-Salam”. Sehingga yang tepat seharusnya adalah :

“Adapun Rumah ini (Baitullah), kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini (di Baitullah) Aku akan memberi agama Islam, demikianlah firman TUHAN semesta alam."


14. Kitab Zefanya : Pemakaian Bahasa Ibadah Yang Sama

3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu .

Ayat di atas mengindikasikan tentang pemakaian bahasa lain selain bahasa Ibrani yang akan dipakai secara serempak (satu bahasa) dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan. Tentulah bahasa yang dimaksud itu adalah bahasa Arab, karena hanya umat Islamlah yang beribadahnya (terutama shalat) menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Arab.

15. Kitab Yesaya : Koresh atau Quraisy.

45:1 Beginilah firman Tuhan: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup;
45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.

Maksud dari kata "Koresh" yakni orang Quraisy, dan tidak lain adalah Nabi Muhammad yang berbangsa Quraisy. Koresh atau Quraisy adalah nama suku di Mekkah yang mayoritas kaum paganism (penyembah patung) sebelum kedatangan Nabi Muhammad.

Namun demikian, bukanlah Yahudi dan Kristen namanya kalau tidak mengutak-atik firman Tuhan, sehingga seolah-olah Koresh adalah nama raja Asyur yang pagan (penyembah patung). Bagaimana mungkin seorang mesias (Koresh) yang diberkati Tuhan adalah seorang penyembah patung ?

16. Kitab Yesaya: Tentang Pedang dan Panah.

41:1. Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru ! Biarlah mereka datang mendekat kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berperkara!
41:2. Siapakah yang menggerakkan dia dari timur, menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja ? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup.
41:3. Dia mengejar mereka dan dengan selamat dia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.

Tidak ada sosok yang lebih tepat untuk menggantikan kata dia dalam ramalan Yesaya di atas selain Nabi Muhammad –shalllallahu ‘alayhi wa sallam-.yang senantiasa pada awal dakwahnya diiringi dengan peperangan fisik karena mendapat tentangan hebat dari orang-orang kafir pada waktu itu. Nabi Muhammad senantiasa membawa pedang dan panah untuk membela diri dan para pengikut setianya.

Masih berkaitan dengan ramalan kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam dalam Perjanjian Lama, Kitab Ulangan secara khusus meramalkan kedatangan Nabi yang seperti Musa, yang akan bangkit dari luar orang Israel.

17. Kitab Ulangan : Nabi Yang Seperti Nabi Musa

Dalam kitab Ulangan dituturkan,

18:15. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
18:17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus dibunuh. (al. Douay Rheims Bible & New Century Version).
18:21 Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN?
18:22 apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Dalam ayat 19 terdapat frasa "firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku", maksudnya adalah sebelum membacakan Firman Tuhan yang diturunkan, Nabi itu selalu membaca : "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." [33]

Dalam ayat 20 diterangkan bahwa "nabi yang berbicara demi nama Tuhan yang tidak diperintahkan oleh Tuhan untuk dikatakannya… Nabi itu harus di bunuh”. Faktanya, meski Yesus berbicara demi nama Tuhan, ia tetap saja "dibunuh" oleh kaumnya sendiri. Ini artinya, bahwa nubuat Ulangan ini bukan ditujukan kepada Yesus, melainkan kepada nabi yang lainnya. Sebaliknya, jika Muhammad adalah nabi palsu, tentu beliau sudah mati lebih awal atau dibunuh kaumnya sendiri. Faktanya, tidaklah demikian.

Adapun mengenai "Nabi yang seperti Musa", sebagaimana disebutkan dalam ayat 18 di atas, dijelaskan panjang lebar berikut ini:

Nabi itu akan berasal "dari antara saudara mereka". Oleh karena kitab Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Musa, maka dapat dipastikan bahwa ayat 15-17 di atas adalah redaksi dari perombak Taurat. Sedangkan ayat 18-22 dapat dikatakan sebagai terjemahan dari teks asli Taurat.

Dalam ayat 18 terdapat frasa "dari antara saudara mereka". Kata "mereka" dalam frasa ini menunjuk kepada umat Israel, sehingga frasa "dari antara saudara mereka" dapat diterjemahkan sebagai "dari antara saudara umat Israel". Pertanyaannya, siapakah "saudara umat Israel" ini ? Dalam catatan Alkitab, "saudara umat Israel" yang paling dekat dari aspek genetis adalah orang-orang keturunan Ismail dan orang-orang keturunan anak-anak Abraham dari istri ketiganya, Ketura. Jadi, secara spesifik, frasa "dari antara saudara mereka" dapat diterjemahkan sebagai "dari antara keturunan Ismail" atau "dari antara keturunan anak-anak Ketura". Namun demikian, mengingat tidak ada bukti literer berkaitan dengan orang-orang keturunan Ketura yang menjadi Nabi, maka keturunan Ketura dalam pembahasan ini diabaikan.

Lebih jauh, pengarang Kitab Ulangan sendiri dalam catatan khususnya menegaskan bahwa Nabi yang seperti Musa itu tidak akan berasal dari orang yang berdarah Israel. Berikut kutipannya :

34:10. Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,
34:11. dalam hal segala tanda dan mukjizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
34:12. dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.

Tak terbantah lagi, bahwa nabi yang dimaksudkan itu bukanlah Nabi dari bangsa Israel (termasuk Yesus), tetapi Nabi itu akan datang dari bangsa lain yang notabene tidak memiliki ikatan darah setetes pun dengan orang-orang Israel.

Akan tetapi, agar pembahasan ini terkesan adil, maka frasa "dari tengah-tengahmu" sebagaimana tersebut dalam ayat 15 di atas, tetap disuguhkan dalam pembahasan ini.

"Tuhan" berfirman kepada Abraham, dalam kitab Kejadian :

17:5, "Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6, "Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja."
17:8, "Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kau diami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."

Menurut ayat-ayat di atas, Allah berjanji kepada Abraham dan keturunannya akan memberikan tanah Kanaan sebagai milik mereka selamanya dan Allah akan menjadi Tuhan mereka. Dan Allah juga telah menetapkan Abraham sebagai bapak umat atau imam bagi seluruh umat/manusia.

وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَاماً قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku" . Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang dlalim"." (QS. alBaqarah 2 : 124)

Tanah Kanaan sekarang dikenal sebagai tanah Palestina. Tentu saja pengertian Palestina di sini mencakup seluruh wilayah Israel dan Palestina sekarang ini. Lalu, siapakah penduduk Palestina ? Secara umum penduduk Palestina terbagi atas 2 bangsa yang saling bersengketa yaitu bangsa Yahudi/Israel yang sebagiannya adalah keturunan Ishak anak Abraham, dan bangsa Arab/Palestina yang sebagiannya adalah keturunan Ismail anak Abraham. Namun demikian, meskipun keduanya saling bersengketa, tetapi pada hakekatnya mereka adalah bersaudara karena sama-sama keturunan Abraham.

Permasalahannya sekarang adalah, siapakah "Nabi yang seperti Musa" ? Apakah Yesus seperti Musa ? Perhatikan gambaran berikut ini:

  • Musa membunuh seorang bangsa Mesir yang dekat dengan Fir'aun yang menentang khutbah Musa. Yang paling penting di sini adalah bahwa Musa menganggap pembunuhan itu pantas untuk menundukkan seseorang yang membuat kericuhan dalam ajaran agamanya. Pada sisi lain, Yesus tidak pernah menundukkan musuh2 agamanya. Sebaliknya, dia sendiri diutus untuk penyaliban oleh mereka yang menentang misinya.
  • Para pengikut Musa adalah penyembah berhala ketika dia menjadi seorang nabi/rasul. Tetapi para pengikut Yesus bukan penyembah berhala ketika ia menjadi seorang nabi/rasul.
  • Musa mengalahkan musuh-musuhnya dan menjadi pemenang pada masanya. Sedangkan Yesus dikalahkan oleh musuh-musuhnya dan disalib.
  • Musa tidak dikhianati oleh para pengikutnya, sedangkan salah seorang murid Yesus yang bernama Yudas Iskariot mengkhianatinya dan menjatuhkannya ke dalam kesengsaraan.
  • Musa dilahirkan dari pertemuan ayah dan ibu, memiliki istri dan anak-anak. Sedangkan Yesus dilahirkan dari perawan Maria, tanpa ayah, dan dia tidak mempunyai istri dan anak-anak.
  • Musa menyelamatkan kaumnya dari tirani Fir'aun dan hijrah dari Mesir ke negeri lain (Madyan) untuk menghindari serangan dari kaum Fir'aun. Sedangkan Yesus tidak menyelamatkan kaumnya dari dominasi Romawi dan tidak pula hijrah ke negeri lain.[34]
  • Musa memerintahkan pengikutnya untuk merebut kembali Palestina, sebagai milik mereka. Sedangkan Yesus tidak meminta pengikutnya untuk ikut serta dalam perjuangan (peperangan).
  • Musa menerima hukum baru dari Tuhan. Hukumnya dikenal sebagai "Leviticus". Sedangkan Yesus tidak menetapkan hukum baru. Secara tegas, Yesus mengatakan seperti yang tertulis dalam Matius 5:17: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
  • Seluruh bangsa dan Bani Israel telah menerima Musa sebagai pemimpin mereka dan Rasul Allah. Sedangkan Yesus ditolak oleh kebanyakan kaumnya. Hanya 12 orang saja yang mau menerimanya. Bahkan dari jumlah yang kecil ini, terdapat seorang muridnya akhirnya mengkhianatinya dan membiarkannya jatuh ke tangan musuh.
  • Musa hidup lama dan mengalami kematian secara wajar. Sedangkan Yesus hidup sebentar dan "mati" secara tidak wajar di tiang salib, meski kemudian Yesus bangkit dari antara orang mati dan terangkat ke surga (perspektif Kristen). Dalam perspektif Islam, Yesus tidaklah disalib, tetapi dinaikkan Allah roh dan jasadnya ke langit dan akan diturunkan kembali ke muka bumi mendekati hari kiamat untuk menegakkan Islam kembali dan menghancurkan salib. Betapa pun berbedanya kedua perspektif ini, akhir hayat Musa berbeda dengan akhir hayat Yesus.
  • Setelah kematian Musa, para pengikut utamanya menyebarkan ajarannya ke seluruh Palestina dan Syria. Namun, tidak begitu halnya yang terjadi setelah kematian Yesus. Penyebaran Kristen dilakukan oleh orang-orang Eropa yang nyata-nyata bukan pengikut utama Yesus.
  • Musa memerintahkan umatnya untuk melawan musuh-musuh mereka dan Musa sendiri ikut berjuang (berperang). Sedangkan Yesus tidak pernah meminta umatnya untuk berjuang atau berperang, karena memang Yesus ditolak mentah-mentah oleh kaumnya. [35]
  • Musa menerima tanda kenabian di Gunung Tursina (Gunung Horeb) dan ia tidak hanya menyeru Bani Israel, tetapi juga menyeru Kaum Fir'aun (Bangsa Qibti). Sedangkan Yesus menerima tanda kenabian ketika menemui Yahya (Yohanes Pembaptis) dan Yesus hanya menyeru Bani Israel saja. Secara tegas, Yesus mengatakan sebagaimana yang tertulis dalam Matius 15:24: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
  • Musa lahir, besar, dan mati di luar tanah Palestina. Ia lahir di tanah Mesir dan mati di tanah Tih (Moab). Meskipun demikian, Musa memerintahkan umatnya untuk menundukkan Palestina. Sedangkan Yesus lahir, besar, dan mati di tanah Palestina. Kebalikan dari Musa, Yesus ditolak mentah-mentah oleh sebagian besar umatnya hingga akhirnya ia mati di tiang salib oleh umatnya sendiri.
  • Musa menerima Kitab Taurat dari Allah secara bertahap dan terus menerus hingga ia mati. Sedangkan Yesus menerima Kitab Injil dalam sekali turun saja, karena memang kedatangan Yesus di tanah Israel bukanlah untuk menghilangkan hukum Taurat atau kitab para nabi, melainkan untuk menggenapinya saja. (Yaitu ketika Yesus menjumpai Yohanes Pembaptis kemudian datanglah Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk memberikan sebuah buku kepada Yesus yang berisi kabar gembira - Injil, usia Yesus ketika itu kira-kira 30 tahun).
  • Hingga kini, Musa dikenang sebagai tokoh terbesar sepanjang sejarah Yahudi (Bani Israel). Sebaliknya, Yesus menjadi orang terhina di mata Yahudi (Bani Israel) padahal ia berasal dari dan diutus hanya untuk Bani Israel.
  • Musa adalah seorang nabi Allah dan menjadi penguasa pada zamannya, sedangkan Yesus adalah Tuhan (perspektif Kristen) dan tidak pernah menjadi penguasa pada zamannya, karena selalu dirongrong oleh umat Israel. Bahkan, "Yesus" pun harus menderita di tiang salib oleh umatnya sendiri (boro-boro jadi penguasa).
  • Kematian Musa adalah kematian yang wajar karena sudah tua, sedangkan kematian Yesus adalah untuk menebus dosa-dosa manusia (perspektif Kristen).
  • Musa mati dan jasadnya bersemayam di dalam bumi hingga hari kiamat, sedangkan Yesus bangkit dari antara orang mati dan dinaikkan Allah roh dan jasadnya ke langit.
  • Berdasarkan Kitab Ulangan 18 : 20 di atas, maka Yesus bukanlah seorang nabi yang dimaksud dalam Ulangan 18 : 18 karena Yesus justru "mati dibunuh" oleh kaumnya sendiri karena dianggap nabi dusta dan palsu. Usia Yesus ketika mati kira-kira 33 tahun, ini berarti hanya 3 tahun saja Yesus menjadi nabi/rasul.

Jika diatas sudah dipaparkan dan secara jelas Yesus sengatlah berbeda dengan Nabi Musa, yang berarti bahwa Nabi seperti Musa yang dimaksudkan bukanlah Yesus, lantas siapa ?. Perhatikan gambaran berikut ini antara Nabi Muhammad dan Nabi Musa.

  • Seperti Musa, Muhammad berjuang menundukkan kekuatan-kekuatan yang menghambat dakwahnya.
  • Sebelum mereka lahir, kaum Musa dan Muhammad menyembah berhala-berhala.
  • Seperti halnya Musa, Muhammad juga mengalahkan musuh-musuhnya dan menjadi pemenang atas mereka.
  • Sebagaimana Musa, tidak ada seorang pun pengikut Muhammad yang berhasil mengkhianatinya.
  • Seperti Musa, Muhammad dilahirkan karena pertemuan ayah dan ibu, dan mempunyai istri-istri dan anak-anak.
  • Musa menyelamatkan umatnya dari kekejaman Fir'aun dan bangsa Mesir serta melakukan hijrah dari Mesir ke negeri lain (Madyan) untuk menghindari serangan kaum Fir'aun. Seperti Musa, Muhammad juga membebaskan umatnya dari penganiayaan kaum Quraisy dan melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum Quraisy.
  • Atas perintah Musa, para pengikutnya mengirimkan kekuatan untuk merebut Palestina dan Syria. Seperti Musa, Muhammad juga memberikan instruksi kepada para sahabatnya untuk menundukkan Palestina dan Syria.
  • Baik Musa maupun Muhammad menerima berita baru dari Allah untuk penetapan hukum-hukum. Yakni, dengan diturunkannya Al-Qur'an, maka hukum-hukum sebelumnya menjadi tidak berlaku lagi.
  • Baik Musa maupun Muhammad diterima sebagai pemimpin oleh umat mereka secara turun-temurun.
  • Baik Musa maupun Muhammad mengalami kehidupan keluarga dan hidup lama serta mengakhiri kehidupan dunia dengan kematian yang wajar.
  • Setelah kematian Musa, para pengikut utamanya menyebarkan ajarannya ke seluruh Palestina dan Syria. Demikian juga dengan para pengikut utama Muhammad setelah ia wafat. Pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, salah seorang sahabat dekat Nabi Muhammad (Khulafaur Rasyidin ke-2), kekuatan dikirimkan untuk merebut Palestina dan Syria sekaligus menyebarkan ajarannya.
  • Seperti halnya Musa, Muhammad juga memerintahkan umatnya untuk berjuang melawan musuh-musuh mereka dan Muhammad sendiri ikut berjuang (berperang).
  • Jika Musa menerima tanda kenabian di Gunung Tursina (Gunung Horeb), maka Muhammad menerima tanda kenabian di Gunung Hira. Seperti Musa, Muhammad juga tidak hanya menyeru bangsa Arab, tetapi juga menyeru bangsa2 lain di seluruh penjuru dunia. Secara tegas, Allah berfirman di dalam al-Qur’an 21 : 107: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta."
  • Seperti halnya Musa, Muhammad juga lahir, besar, dan mati di luar tanah Palestina. Ia lahir di tanah Mekkah dan mati di tanah Madinah.
  • Sebagaimana Musa, Nabi Muhammad juga menerima Kitab Al-Qur'an dari Allah secara bertahap dan terus menerus selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari hingga akhir hayatnya.
  • Seperti Musa, Muhammad juga seorang nabi Allah dan menjadi penguasa pada zamannya.
  • Baik Musa maupun Muhammad, mati secara wajar karena sudah tua (berusia lanjut).
  • Seperti Musa, Muhammad juga mati dan jasadnya bersemayam di dalam bumi hingga hari kiamat.
  • Sebagaimana telah dijelaskan, Muhammad hidup lama dan mati secara wajar sehingga dengan sendirinya ia bukanlah nabi sebagaimana yang dimaksud Firman Allah dalam Ulangan 18 : 20 di atas.

Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya Nabi Muhammad lah yang lebih mirip / seperti Nabi Musa, dibandingan dengan Yesus. Sebaliknya, Yesus justru bertolak belakang dengan Musa.

Lebih jauh lagi, jika Nabi Musa berhadapan langsung dengan Allah di gunung Thursina, maka Nabi Muhammad berhadapan langsung dengan Allah di Sidratul Muntaha.

18. Injil Yohanes : Nabi Muhammad Sang Penghibur

Dalam Injil Yohanes di sebutkan tentang pidato Yesus di depan murid-muridnya ketika menjanjikan “Penghibur”. Berikut redaksinya ;

14:25. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, -yaitu Roh Kudus[36]-, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum ia terjadi, supaya kamu percaya, apabila ia terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

Injil Lukas menyebutkan,

24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."

Umat Kristen berkeyakinan bahwa yang dimaksud dengan "Penghibur" dalam ayat-ayat Yohanes di atas adalah "Roh Kudus", salah satu unsur dari Trinitas. Mereka memahami ayat-ayat Yohanes di atas secara harfiah dan sepotong-sepotong oleh karena pola pikir mereka yang sudah terbius oleh "doktrin gereja".

Ayat-ayat Yohanes di atas tidak dapat ditafsirkan secara harfiah saja, tetapi harus ditafsirkan secara utuh dan menyeluruh, bahwa "Penghibur itu tidak akan datang" jika Yesus tidak pergi. Tetapi Penghibur itu akan datang "setelah Yesus pergi". Jika Penghibur itu datang, maka "ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman"!

Bahwa Penghibur itu juga "akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan semua yang telah dikatakan Yesus". Oleh karenanya, Yesus mengatakannya "sebelum ia terjadi, supaya percaya, apabila ia terjadi".

Adapun kata "Roh Kudus" sebagaimana tersebut dalam Yohanes 14:25 di atas, kemungkinan besar merupakan tambahan yang telah dilakukan oleh tokoh- Gereja Kristen Awal untuk memberikan persepsi bahwa seolah-olah Penghibur itu adalah Roh Kudus, meski hal ini sesungguhnya bertentangan dengan konsep Roh Kudus itu sendiri. Lebih jelasnya lihat uraian di bawah ini tentang siapakah "Penghibur" yang dimaksud ayat-ayat di atas ?

Lebih dari satu ayat Alkitabiah merujuk pada Roh Kudus yang telah hadir di dunia selama zaman Raja Daud selama abad ke-11 dan 10 SM, serta menjadi sumber ilham dan wahyu Daud. [37] Sama halnya, Roh Kuduslah yang konon menjadi sumber wahyu Yesaya. [38] Roh Kuduslah yang konon mencerahkan seluruh bangsa Israel sebelum ramalan-ramalan Yesaya dalam Perjanjian Lama. [39] Roh Kuduslah yang konon memberikan wahyu kepada Simeon di Yerusalem selama abad-abad pertama SM dan Masehi. [40] Roh Kuduslah yang memberikan wahyu kepada Yohanes sang Pembaptis. [41] Roh Kuduslah yang memberikan wahyu kepada Elizabet, Ibu Yohanes sang Pembaptis. [42] Roh Kuduslah yang memberi wahyu kepada Zakaria, ayah Yohanes sang Pembaptis. [43] Roh Kuduslah yang turun kepada Maria, ibu Yesus. [44] Roh Kuduslah yang memasukkan ilham dan wahyu ke dalam diri Yesus. [45]

Jelasnya (dalam kitab Kristen sendiri), Roh Kudus sudah bekerja di dunia umat manusia dengan melaksanakan perannya sebagai penyampai wahyu dan ilham jauh sebelum peristiwa pengangkatan Yesus.

Oleh karena sudah ditunjukkan bahwa Roh Kudus telah hadir dan aktif di dunia, yakni telah diutus oleh Allah, sebelum Yesus dilaporkan membicarakan sabda-sabda yang dikutip di atas, satu-satunya cara agar ayat-ayat di atas memiliki makna konseptual yang tepat adalah dengan menafsirkan "Penghibur" dan "Roh Kudus" sebagai 2 entitas yang berbeda.[46]

Jadi, siapakah yang dimaksud dengan "Penghibur" itu ? Tentu tidak lain, Nabi setelah Yesus yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam, beliau adalah sang Penghibur yang dijanjikan.

19. Kitab Yesaya : Pewahyuan al-Qur’an.

Ini adalah nubuat tentang pewahyuan al-Qur’an, yakni bagaimana al-Qur’an di wahyukan atau diturunkan kepada Nabi Muhammad.

28:9. Dan orang berkata: "Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu!
28:10 Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu!"
28:11 Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
28:12 Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
28:13 Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.

Dahulu kerasulan itu adalah kerasulan dari bani Israel. Namun, ternyata kerasulan itu ada pada selain bani Israel, yakni Nabi Muhammad dari bani Ismail. Sehingga orang-orang Israel heran dan kaget tentang apa yang akan disampaikan kepada mereka, dalam ayat tersebut dikatakan “kepada siapakah orang ini mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya”. Maksudnya, kepada siapakah Nabi ini (yakni Nabi Muhammad) akan mengajarkan dan menjelaskan nubuatnya, padahal dia bukan dari bani Israel.
Frasa “Seolah-olah kepada anak yang baru disapih”, maksudnya bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad seolah-olah bagi bani Israel adalah hal yang baru dan mereka kaget/heran.

Tentang frasa “Sebab harus ini, harus itu, mesti begini merti begitu, tambah ini tambah itu”. adalah terjemahan LAI yang sangat tidak tepat dan mereka telah melakukan pemalsuan (terjemahan yang keluar dari konteksnya). Dalam Alkitab bahasa Inggris seperti dalam King James Version , redaksinya sebagai berikut ;

“For precept must be upon precept, precept upon precept; line upon line, line upon line; here a little, and there a little:”

Artinya ; “Hukum demi hukum, undang-undang demi undang-undang, ayat demi ayat, disini sedikit dan disana sedikit” [47]
Dalam Alkitab bahasa sehari-hari ;

28:10 Masakan dia mengajar kita huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat.

Ciri sebagaimana yang disebutkan ayat 28:10, adalah merujuk kepada al-Qur’an atau pewahyuan al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an diwahyukan hukum demi hukum sesuai dengan kondisi saat itu, ayat demi ayat atau al-Qur;an diturunkan berangsung-angsur. Ciri ini tidak ada duanya didunia kecuali hanya ada pada al-Qur’an.

Lebih jauh lagi, hukum-hukum yang ada didalam al-Qur’an, kadang di ulang pada surat yang satu dan juga pada surat yang lain, hukum-hukum terkait masalah tertetu pada penjelasannya sebagaian di surat yang satu dan sebagian di surat yang lain. ini merupakan ciri khas al-Qur’an dan didalam Alkitab dikatakan “disini sedikit dan disana sedikit”. Sekali lagi, ciri ini tidak ada duanya kecuali hanya al-Qur’an.

Ayat 28:11, dikatakan logat ganjil dan bahasa asing karena bahasa dan logat yang digunakan tidak lah familier dikalangan bani Israel, sehingga bani Israel heran tentang logat dan bahsa tersebut. Dan itulah al-Qur’an dalam bahasa Arab, dan ajaran al-Qur’an didakwahkan keseluruh umat manusia termasuk bani Israel, yakni Nabi Muhammad maupun umat Islam berdakwah kepada bani Israel, itulah kepada dikatakan “orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini (bangsa Israel)”

Ayat 28:12, tentang pemberhentian wahyu, sebab wahyu tidak akan pernah turun lagi setelah masa Nabi Muhammad atau setelah al-Qur’an. Namun, mereka tidak mendengarkan, sehingga kita dapati umat Yahudi sampai saat ini masih tidak berhenti menanti messias mereka, sedangkan Nasrani tidak pernah berhenti mengubah-ubah kitab mereka dan mencampur adukkan firman Allah.

20. Kitab Yudas : Sahabat-Sahabat Nabi Muhammad

1:14 Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
1:15. hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."

Terjemahan diatas adalah terjemahan yang melenceng atau sengaja di palsukan / dikaburkan. Frasa “beribu-ribu orang kudus” adalah tidak tepat, sebab yang benar 10.000 orang kudus bukan beribu-ribu.

1:14 And Enoch also, the seventh from Adam, prophesied of these, saying, Behold, the Lord cometh with ten thousands of his saints (dengan 10.000 orang kudus).[48]
Ayat diatas jelas-jelas menyatakan bahwa datang dengan 10.000 orang kudus untuk menghakimi orang-orang fasik (musyrik). Ini adalah peristiwa Fathul Makkah, dimana Nabi Muhammad datang bersama 10.000 sahabat-sahabatnya (orang-orang suci).

21. Kitab Yohanes : Nabi Muhammad adalah Penolong Yang Lain

Bangsa Israel/Yahudi melihat nabi Isa AS ternyata bukanlah nabi yang dijanjikan Allah seperti yang disampaikan oleh Haggai yang dapat mengangkat bangsa Israel/Yahudi dari keterpurukan. Oleh karena itulah Bani Israel masih terus mencari siapakah orang yang dijanjikan Allah seperti yang disampaikan Haggai ?.

Suatu ketika Yesus berpidato kepada kaumnya, memberitakan akan ada Nabi lain yang akan diutus sesudah dirinya, menurut Yesus kedatangan nabi tersebut tidak akan lama lagi.

Pidato Yesus tersebut sangat dipahami oleh orang-orang Israel, namun sayang sekali mereka tidak langsung menuliskan apa yang disabdakan Yesus ketika itu, dan pidato Yesus yang berbahasa Ibrani tersebut baru dicatat enampuluh (60) tahun kemudian dan itupun dalam bahasa Yunani oleh orang yang mengaku bernama Yohanes :

14:16. Kagō erōtaō tou patēr kai allos paraklētos didōmi humin hina meta humōn eis tou aiōn eimi.

Kata Paraklētos mempunyai beberapa arti yaitu mengagungkan, memuji dan penolong, dan kalau kata Paraklētos diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, kata yang didapat adalah : Hamida. Kalau kata Hamida yang disebut oleh Yesus diartikan sebagai kata benda abstrak maka terjemahan pidato Yesus adalah seperti berikut ini :

14:16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Tetapi kalau kata Hamida yang disebut Yesus diartikan sebagai sebuah nama yang konkrit maka terjemahannya adalah seperti berikut ini :

14:16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu Hamida, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Maka pidato Yesus tersebut senada dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’alaa dalam Al-Qur’an tentang Nabi Isa yang berkata kepada kaumnya :

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. ash-Shaff 61 : 6)

Tentu hasil akhir yang kita dapatkan adalah kata Hamida dalam bahasa Ibrani dan kata Ahmad dalam bahasa Arab, dan kedua kata ini mempunyai arti yang sama yaitu terpuji, dan senada pula dengan makna Periklētos.

Uniknya lagi adalah, tidak ada seorangpun yang bernama Ahmad atau Muhammad sejak nabi Adam diciptakan sampai dengan lahirnya seorang anak dari Abdullah dan Siti Aminah. Hal ini bukanlah kebetulan yang direkayasa kalau Siti Aminah memberi nama Muhammad pada anaknya, tetapi hanya semata-mata sebagai takdir Allah Yang Maha Kuasa dan sebagai bukti ke-Agungan rencan-Nya.

22. Injil Barnabas ; Ramalan Yesus tentang Muhammad

Perlu diketahui bahwa kitab Injil Barnabas memuat dengan terang bederang tentang Nabi Muhammad, namun sayangnya gereja tidak mengakui Injil Barbanas ini. Sebab, jikalau gereja mengakui Injil Barnabas maka mereka mau tidak mau harus membenarkan kerasulan Nabi Muhammad. Berikut adalah kutipan dalam inji/kitab Barnabas :

72:10. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi utusan Allah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini.
72:11. Akan tetapi, awaslah olehmu jika kamu akan ditipu orang, karena sesungguhnya akan datang beberapa orang nabi yang palsu ; mereka mengambil perkataanku dan mengotori injil." [49]
72.13. Jawab Yesus, "Sesungguhnya, ia tidak akan datang pada masa kamu ini, tetapi ia akan datang kelak berbilang tahun di belakang kamu, yaitu pada waktu injilku ini dirusakkan dan hampir tidak terdapat lagi tiga puluh orang yang beriman.
72:15. Dan ia akan datang dengan membawa kekuatan yang besar untuk mengalahkan orang-orang yang berbuat durhaka dan dia akan menghapuskan penyembahan berhala dari dunia."
96:5. Yesus menjawab, "Sebenarnya, Allah telah menjanjikan demikian itu tetapi aku ini bukan mesias yang ditunggu-tunggu itu, karena sesungguhnya dia itu telah dijadikan sebelum aku dan akan datang kemudian aku nanti."
96:8. Yesus menjawab, "Demi Allah yang diriku ada di tangan hadirat-Nya, sesungguhnya aku ini bukan mesias yang ditunggu-tunggu oleh segenap suku di muka bumi ini sebagaimana Allah telah menjadikan kepada bapak kita Ibrahim, katanya, 'Dengan turunan engkau, aku akan memberi berkah atas segenap suku di bumi ini.'
96:9. Tetapi, ketika aku ditarik kembali oleh Allah dari bumi ini, sekali lagi setan akan membangkitkan fitnah yang amat terkutuk, dengan jalan membawa-membawa orang yang tidak mempunyai takwa kepada Allah, supaya mempunyai kepercayaan bahwa aku ini Allah dan anak Allah.
96:12. Dia akan datang dari sebelah selatan dengan membawa kekuatan, dan dia akan menghapuskan patung-patung dan penyembahan patung-patung berhala itu.
97:5. Akan tetapi, yang menggirangkan aku ialah akan datangnya seorang rasul yang akan menghapuskan tiap-tiap pikiran dusta tentang diriku dan agamanya akan menjalar meratai seluruh alam ini karena demikian itulah yang telah dijanjikan oleh Allah kepada bapak kita Ibrahim.
97:13. Karena itu, aku katakan kepadamu, bahwasanya alam ini selalu menghinakan nabi-nabi yang benar dan menyukai orang-orang yang dusta, sebagaimana yang telah dapat disaksikan pada masa Yesaya dan Yeremia."
97:16. Sabda Allah, "Sabarlah olehmu, hai Muhammad, karena sesungguhnya Aku lantaran engkaulah Aku hendak menjadikan surga dan alam dunia ini, dan sejumlah besar yang memberkati engkau ia akan diberkati dan siapa-siapa yang melaknati engkau ia akan dilaknati."

Dalam Barnabas 96 : 5 di atas, dikatakan Yesus bahwa ia "akan datang kemudian aku nanti". Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullahberikut ini:

"Akan datang nanti mendekati hari kiamat, Isa putra Maryam, menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib dan membunuh babi, serta meletakkan jizyah/upeti." [50]

Sedangkan Barnabas 97 :16 di atas berkaitan erat dengan Kejadian 12:2-3 dan QS. 33:56-57 tentang Sholawat Nabi (Muhammad & Ibrahim) yang senantiasa dikumandangkan umat Islam dalam sholatnya ketika duduk takhiyat akhir.

Sesungguhnya, ayat-ayat Barnabas di atas tidak perlu dijelaskan lagi, oleh karena setiap orang dapat memahaminya dengan gamblang tanpa membutuhkan tafsir. Hanya saja perlu ditekankan di sini sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus sendiri bahwa ia (Yesus) bukanlah mesias yang ditunggu-tungguh oleh segenap umat manusia, tetapi justru Muhammad-lah mesias yang di tunggu itu.

Dan masih banyak lagi ramalan-ramalan dalam Alkitab yang kalau di telusuri secara seksama akan mengungkap kebenaran Nabi Muhammad, Islam dan al-Qur’an.
Selain dalam kitab-kitab kaum Nasrani dan Yahudi, sejatinya Nabi Muhammad juga terdapat dalam kitab-kitab agama lain, misalnya :
Ramalan Kitab Umat Hindu Tentang Nabi Muhammad
Sebagaimana klaim orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) terhadap Alkitab, orang-orang kafir dari golongan musyrik Hindu juga mengklaim bahwa Kitab Weda adalah kitab yang bersifat universal, karenanya mereka pun berusaha memperkenalkan ajaran Weda kepada setiap orang.
Sungguh, suatu klaim yang tak berdasar. Orang-orang Hindu tampaknya lebih mementingkan ego terhadap ajaran agamanya yang sebenarnya merupakan warisan tradisi leluhur secara turun-temurun yang tidak jelas. Secara kasat mata saja, kita bisa melihat bahwa praktek-praktek ibadah Hindu adalah praktek-praktek kepercayaan kuno yang tidak mungkin disebut universal.

Berkaitan dengan ketidakuniversalan Hindu dan Weda ini, Gotama Smarti berkata:
"Apabila orang Sudra kebetulan mendengarkan Kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor cor-cor timah dan malam dalam kupingnya; apabila seorang Sudra membaca mantra-mantra Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia berusaha untuk membaca Weda, maka raja harus memotong badannya." (Gotama Smarti:12).
Jelaslah, bahwa Kitab Weda yang diklaim Hindu sebagai kitab universal itu, ternyata hanyalah sebuah kitab untuk golongan tertentu saja, yang sekaligus membantah dugaan keuniversalannya.
Lebih jauh, kitab-kitab agama Hindu lainnya justru meramalkan kedatangan seorang tokoh yang sangat cocok bahkan sama persis dengan sosok Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Berikut ini kami suguhkan beberapa ramalan tentang Nabi Muhammad SAW dalam berbagai kitab agama Hindu :
Dalam kitab agama Hindu yaitu Antharvaveda (Antarwaweda), terdapat nubuat:
"Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashangsa (Yang terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang Kauram (Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat (Bouraq)..." (Antharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 1-2)
Narashangsa yang berarti “Yang terpuji”, tidak lain adalah Nabi Muhammad (Ahmad).Kata "Kauram" berarti "emigran" yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri, dalam bahasa arabnya adalah "Muhajirin". Muhammad dan pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum kafir Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai "Kaum Muhajirin", sedangkan orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai "Kaum Anshar". Dari sinilah tonggak dimulainya tahun Hijriyah. Kendaraan yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad memiliki 12 orang istri yaitu : Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah.
Frasa “dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat” maksudnya peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad dengan kendaraan tercepat yang tidak lain adalah Burraq.
Dalam ayat lainnya juga disebutkan,
"Tuhan akan memberikan kepada Mamaha Rishi seratus keping emas, sepuluh kalung, tiga ratus ekor kuda, dan 10.000 ekor sapi." (Antharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 3).
Kata "Mamaha" secara etimologis berasal dari bahasa Arab "Muhammad" yang berarti "yang terpuji", sedangkan "Mamaha Rishi" adalah julukan bagi Narashangsa, sehingga Mamaha Rishi sebenarnya sama dengan Narashangsa atau “Yang Terpuji” atau “Muhammad”. Adapun "seratus keping emas" maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama Allah yang disebut "Ash-Shabus Shuffah". "Sepuluh kalung" maksudnya sepuluh orang yang selalu membantu Muhammad dalam peperangan yang disebut "Asy-Syara Mubasysyara". "Tiga ratus ekor kuda" maksudnya 300 tentara pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam Perang Badar. [51] Dan "10.000 ekor sapi" maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630 M) dalam keadaan aman dan damai, yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah”. [52]
Bahkan Dalam beberapa literatur tertentu, terdapat kesamaan keterangan yang mengarah kepada Muhammad, antara lain:
"Mamaha adalah penunggang unta dari daerah padang pasir" (Antharvaveda 20:9:31);
"Mamaha terkenal dengan 10.000 pengikutnya" (Rigveda 5:27:1);
"Pada masa Mamaha , himne baru (syariat baru) akan disusun dan dibacakan selama kebaktian sebagai pengganti Weda yaitu Jamat (berjamaah) dan Salat (doa)" (Rigveda 1:109:2);
"Musa berprediksi: '...kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari gunung Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang yang kudus..." (Kitab Ulangan 33:2);
“Kekasihku adalah putih dan kemerah-merahan, pemimpin terkemuka di kalangan 10.000 manusia" (Kidung Agung 5:10);
"Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus (Yudas 1:14);
"Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini" (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17)
"...dan Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah" (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).
Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan "Mamaha" atau "Orang Mulia" tidak lain adalah Nabi Muhammad.
Kemudian juga dalam kitab agama Hindu lainnya yaitu Bhagabat-Purana, terdapat nubuat :

"Dia dihiasi dengan delapan sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat yang diberikan kepadanya oleh para malaikat dan memegang pedang di tangannya, penyelamat dunia akan menumpas segala kebatilan." (Bhagabat-Purana 12:2:19).
"Kuda cepat" tidak lain adalah Buraq dan Nabi Muhammad selalu membawa pedang dan/atau panah ketika berperang.
Lagi, dalam Kalki-Purana terdapat nubuat :
"Wahai Tuhan, bersama dengan empat orang sahabat, aku akan menghancurkan kebatilan." (Kalki-Purana 2:5).
Ini juga tidak lain adalah 4 sahabat Nabi Muhammad yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Lagi, dalam Kalki-Purana dan Bhagabat-Purana terdapat nubuat :
"Kalki Avatar akan dilahirkan di kota Shambhal, ibunya bernama Sumati, bersama empat orang temannya akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)....Dia akan dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran." (Kalki-Purana 2:4-7).
"Ayahnya bernama Vishnu-Yash". (Bhagabat-Purana 12:2:18).
"Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav." (Kalki-Purana 2:15).
Kata "Shambhal" bermakna rumah perdamaian dan keamanan. Ini merujuk kepada tempat kota dimana Nabi Muhammad dilahirkan yaitu di kota Mekah yang dikenal sebagai "Darul Aman" yang juga berarti : rumah perdamaian dan keamanan.
Disebutkan, ibunya bernama "Sumati" yang berarti lemah lembut dan cerdas. Ibu Muhammad bernama "Aminah" yang juga berarti lemah lembut. Ayahnya bernama "Vishnu-Yash" yang berarti “hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan)”. Itulah ayah Nabi Muhammad, sebab nama ayah Nabi Muhammad adalah "Abdullah" yang berarti juga hamba Allah/Tuhan.
Frasa "Empat orang temannya" adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Kalki Avatar dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran dan Muhammad dibantu oleh para malaikat ketika perang Badar. Dalam al-Qur’an disebutkan :
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ . إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَن يَكْفِيكُمْ أَن يُمِدَّكُمْ رَبُّكُم بِثَلاَثَةِ آلاَفٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُنزَلِينَ . بَلَى إِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأْتُوكُم مِّن فَوْرِهِمْ هَـذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُم بِخَمْسَةِ آلافٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُسَوِّمِينَ
"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar , padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah . Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu'min: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda." (QS. Ali Imraan 3 : 125-127)

Juga dalam Perang Khandaq, Nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحاً وَجُنُوداً لَّمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيراً
"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan ni'mat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya . Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan" (QS. al-Ahzaab 33 : 9)

Disebutkan bahwa Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav. Nabi Muhammad juga lahir pada hari ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (sebelum Hijriyah). Jadi, Kalki Avatar tidak lain adalah Nabi Muhammad, sedangkan "Kalki Avatar" sendiri berarti pembersih dosa yang datang ke dunia.
Lagi, Ramalan Mahabharata antara lain:
"...Dia akan lahir di sebuah kota yang bernama Shambhal....Dia pergi berperang untuk mengalahkan lawan....Menghancurkan penjahat (berhala), kemudian melaksanakan ziarah terakhir. Rumah yang diisi oleh penjahat, dengan tuhan-tuhan buatan tangan mereka. Sekarang dibersihkan untuk tempat penyembahan kebenaran. Dengan ketundukannya, seorang raja berdiri menghadap-Nya....Kemudian mereka mempersembahkan doa dan korban. Dan berpegang pada enam prinsip utama..." (Mahabharata Bag. Hutan Bab 190).
Pada waktu itu (630 M) terdapat 360 buah berhala mengelilingi Ka'bah. Kemudian oleh Nabi Muhammad seluruh berhala tersebut dihancurkan dan Ka'bah dibersihkan. [53] Nabi Muhammad memang menjadi pemimpin umat Islam. Ketika Nabi Muhammad melaksanakan haji Wada’ (haji perpisahan), sekitar 100.000 umat muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji bersama-sama dengan Muhammad serta Sholat Ied bersama-sama yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban.
Kata “Shambhal” adalan Darul Amn (yakni Makkah). “dia” maksudnya Nabi Muhammad yang pergi perang melawan penjahat (musuh-musuhnya). “Ziarah terakhir” maksudnya haji terakhir atau haji Wada’.
“Rumah” yang dimaksudkan tidak lain adalah Baitullah, sebab di Baitullah pada saat banyak terhadap berhal yang dibuat oleh tangan kaum musyrik. Kemudian setelah kedatangan Nabi Muhammad, berhala itu dibersihkan.
Frasa "enam prinsip utama" adalah rukun Iman dalam umat Islam.
Lagi, dalam Bhavishwa-Purana terdapat nubuat:
"Kemudian seorang dengan julukan 'orang yang tak berilmu', Muhammad namanya....Hai orang yang tak berdosa, Roh Kebenaran, dan tuan yang semata-mata, kepadamulah persembahanku..."(Bhavishwa-Purana 3, Khand 2, Aditya 3, Shalob 3, 7, 8)
Ayat di atas sudah sangat jelas karena menunjuk langsung kepada Nabi Muhammad. Frasa “orang yang tak berilmu” yang dimaksudkan Nabi yang ummi, Muhammad namanya.
Nabi Muhammad Dalam Kitab Agama Buddha
Dalam kitab agama Budha yaitu Kitab Budha, Gautama Budha berkata:
"Wahai Nanda, aku bukanlah Budha yang pertama di dunia, bukan pula yang terakhir. Pada suatu masa, akan lahir seorang Budha di dunia ini yang akan memberikan ajaran tentang kebenaran dan kebatilan....Dia akan menjadi pemimpin dan penuntun seluruh umat manusia....namanya ialah Maitreya." (Kitab Budha, Carus, hal. 217).
Kata "Maitrea" artinya "yang penyayang", demikian juga dengan Muhammad, beliau mendapat gelar "Rahmatan lil 'Alamin" yang artinya "yang penyayang untuk alam semesta".
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS. Al-Anbiyaa' 21 : 107)
Sedangkan Yesus bukanlah Maitreya seperti klaim orang-orang kristen, karena Yesus datang bukan untuk alam semesta melainkan hanya untuk umat Israel. Maka frasa “akan lahir seorang budha didunia ini” adakan nubuat tentang Nabi Muhammad, rahmat seluruh alam.


[1] Tafsir Imam ‘Izzuddin bin Abdissalam (1/118)
[2] Anwarut Tanzil wa Asratut Ta’wil lil-Imam al-Baidlawiy (1/184).
[3] Tafsir al-Wasith li-Sayyid At-Thanthawiy (1/231).
[4] Tafsir al-Lubab li-Ibni ‘Adil al-Hanbali (15/258).
[5] Zadul Masiir li-Ibni Jauziy (5/394)
[6] Ruhul Ma’ani lil-Syihabuddin al-Alusiy (19/234)
[7] Zadul Masiir li-Ibni Jauziy (5/394)
[8] Lihat : kitab Kejadian 25 :13-15.
[9] Lihat : kitab Kejadian 25:13.
[10] Lihat : Mafatihul Ghaib lil-Imam ar-Raziy (9/256). yakni Makkah.
[11] Lihat : Ma’alimut Tanzil lil-Imam al-Baghawiy (8/426). “bihadzal balaa, yakni Makkah”.
[12] Lihat : Tafsir Jalalain. Frasa “’alaa ‘abdihi” adalah Nabi Muhammad.
[13] Lihat : Injil Matius 1:1-18 dan Injil Lukas 3:23-38.
[14] Frasa “al-Ummiyyin/kaum yang buta huruf” adalah umat Arab, sebab mereka umat yang tidak memiliki kitab, tidak membaca kitab dan tidak menulis. Ibnu ‘Abbas menambahkan, tidak ada Nabi yang diutus kepada mereka. Frasa “rasulan minkum/Rasul diantara mereka” yakni Nabi Muhammad. [Imam ar-Raziy, Mafatihul Ghaib 15/345]. Jadi, Nabi Muhammad diutus kepada kaum yang sebelumnya tidak pernah ada Nabi yang utus kepadanya, kaum yang ummi. Lihat juga : Zadul Masiir lil-Imam Ibnu Jauziy (6/28), Ruhul Ma’ani lil-Imam al-Alusiy (20/495) dan berbagai kitab tafsir lainnya.
[15] Maksudnya sinar al-Qur’an.
[16] Idem, al-Qur’an.
[17] Lihat QS. al-Baqarah 2:125 dan QS. Ibrahim 14:37).
[18] Lihat : QS. Ali Imraan 3 : 19 dan QS. Al-Maa’idah 5 : 3.
[19] Lihat mengenai penjelasan ayat ini dalam video Nubuat Nabi Muhammad dalam al-Kitab, yang dikeluarkan oleh Forum Arimatea.
[20] Shahih Bukhari no. 3 ; Shahih Muslim no. 231 ; Dalailun Nubuwwah lil-Imam al-Baihaqiy (445) dan lainnya.
[21] Dalam versi yang lain (seperti New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third Millennium Bible, dan lain-lain) redaksinya adalah “Putih bersih dan merah cerah kekasih-Ku, menyolok mata di antara 10.000 orang.
[22] Dalam versi yang lain (seperti New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third Millennium Bible, dan lain-lain) redaksinya adalah “Kata-katanya manis semata-mata, dia sungguh sangat digemari . Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-Ku, hai puteri-puteri Yerusalem. “
[23] Dalam beberapa cetakan kitab Bible, ada yang mengaburkan jumlah 10.000 yang dimaksudkan dengan menterjemahkan seperti “puluhan ribu orang kudus”. Ini jelas-jelas pemalsuan.
[24] HR. Imam At-Turmidzi.
[25] HR. Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam at-Turmidzi.
[26] Lihat : STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed 1882.
[27] Lihat : WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17.

[28] Lihat : MARTIN LINGS, Muhammad, hal. 474.
[29] Software Alkitab bahasa Indonesia (Program Alkitab v.2.7) – Terjemahan Resmi
[30] Idem.
[31] Lihat : New/King James Version Bible, The Douay-Rheims Bible, Third Millennium Bible, dan lain-lain.
[32] Software Alkitab bahasa Indonesia (Program Alkitab v.2.7) – King James Version.
[33] Ta’awudz dan Basmalah, yang sering dibaca ketika akan membaca al-Qur’an.
[34] Dikecualiakan keterangan Matius yang tidak lain merupakan distorsi, dan hal ini dibantah oleh Lukas.
[35] Kecuali hanya 12 orang saja yang mengikuti Yesus, yakni murid-murid Yesus.
[36] Kata “roh Kudus” adalah tambahan dari pihak gereja.
[37] Lihat : Mazmur 51:11 ; Markus 12:36 ; Kisah Para Rasul 1:16 ; 4:25.
[38] Lihat : Kisah Para Rasul 28:25.
[39] Lihat : Yesaya 63:10-11.
[40] Lihat : Lukas 2:25-26.
[41] Lihat : Lukas 1:15.
[42] Lihat : Lukas 1:41
[43] Lihat : Lukas 1:67.
[44] Lihat : Lukas 1:35.
[45] Lihat ; Matius 1:20; 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16,22; 4:1; 10:21; Yohanes 1:33; Kisah Para Rasul 10:38.
[46] Tentang Roh Kudus. Injil-injil kanonik sendiri banyak membantah ketuhanan Roh Kudus.
[47] LIhat juga video Nubuat Nabi Muhammad dalam Alkitab, yang dikeluarkan oleh Forum Arimatea.
[48] Bible / Alkitab versi King James.
[49] Lihat juga dalam Injil Matius 7 : 15-20.
[50] Hadits Riwayat Imam Bukhari.
[51] Lihat : H.G. WELLS, The Outline of History, 1949
[52] Lihat : STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882
[53] Lihat : PROF. HITTI, History of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118


Media Islam

Thariqat Sarkubiyah

NU Online