Apakah
anda penggemar tayangan Khazanah di Trans 7? Maka mulai sekarang
berhati-hatilah menontonnya. Khazanah adalah salah satu program tayangan
berkonten islami yang hadir setiap hari senin sampai jum’at jam 5.30
WIB di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia,
Trans 7. Sekilas tayangan ini menarik karena berkonten islami. Akan
tetapi konten tayangan seperti itu memang tidak digarap dengan serius.
Pengelola media komersial, memang tidak memperhatikan validitas konten
tayangan. Mereka hanya berpikir tayangan itu menarik pemirsa.
Pagi ini, tayangan Khazanah bertajuk Sholawat. Namun ada sedikit yang
aneh dan bisa dibilang “lucu” bila kita cermati dan hal ini merupakan
pembodohan bagi orang yang menontonnya. Wanita penyiar yang membaca
ilustrasi dalam tayangan KHAZANAH itu menjelaskan tentang macam-macam
sholawat yang diamalkan oleh umat Islam yang sejatinya menurut mereka
merupakan bid’ah yang diliputi khurafat dan takhayul yang sesat karena
tidak sesuai tuntunan Rasulullah Saw (Penyiar mengucapkan kalimah
Shalallahu ‘alaihi wassalam pun dengan makraj dan tajwid yang payah yang
membuat para sufi ketawa gaduh-pen). Sholawat yang dibaca dalam
khasidah-khasidah apalagi dengan iringan rebana dan goyangan badan
orang-orang yang bersholawat, adalah bid’ah dlolalah yang potensial
musyrik, menurutnya.
Sewaktu menayangkan bagian sholawat Nariyyah, penyiar wanita itu
mengarang suatu cerita bahwa sholawat itu sejarahnya berasal dari Syekh
Nariyyah, salah seorang sahabat Nabi Saw yang menyusun sholawat dan
kemudian minta didoakan oleh Nabi Saw agar masuk surga dan
diperkenankan masuk surga. Kisah Syekh Nariyyah itu, menurut si penyiar
wanita, adalah kisah tanpa dasar karena sahabat Nabi Saw tidak ada
yang bernama Nariyyah dan gelar syekh pada masa itu tidak ada digunakan
oleh para sahabat. Jadi, menurut Khazanah Trans7, sholawat Nariyyah
itu karangan orang sesat untuk menyesatkan umat Islam.
Coba anda cermati, penyiar tersebut ngucapin kalimat Wallohu ‘alam
saja, makraj dan tajwid-nya belepotan gak karuan. Karena itu kalau
mengutip al-Qur’an atau Hadits, penyiar wanita tersebut tidak berani
menyitir bahasa Arab-nya. Dia hanya berani baca terjemahan saja. Dia
sadar rupanya, gak bisa ngaji. Bahkan melafazkan Allah saja masih salah
karena mengucapkannya dengan lafaz Awlloh.
Terlebih aneh dan sangat “lucu” lagi ketika kita mendengar uraian
penyiar wanita itu. Sewaktu penyiar wanita itu menguraikan asal-muasal
Sholawat Badar. Dikisahkan, bahwa sholawat Badar dimulai tahun 1960-an
ketika seorang kyai bermimpi melihat para habib yang berpakaian hijau
mengumandangkan sholawat badar. Isteri kyai bersangkutan juga bermimpi
ketemu Rasulullah Saw. Lalu kyai itu menghadap seorang habib yang
dikenal ahli kasyaf, disebutkan bahwa habib itu membenarkan mimpi kyai
dan isterinya. Itu sebabnya, sholawat yang disebut sholawat badar itu
sangat baik diamalkan, terutama untuk membangkitkan semangat umat Islam
yang dewasa itu ditekan oleh aksi-aksi PKI.
Sekarang kita garis bawahi, Benarkah sholawat Badar baru dimulai tahun
1960-an??. Kebohongan dari mana lagi ini?. Pembodohan publik yang amat
luar biasa bagi umat islam. Sutradara dan penyusun tayangan KHAZANAH
yang jelas-jelas mengandung manipulasi dan pemutar-balikan fakta untuk
tujuan-tujuan membingungkan umat. Padahal Selawat Badar sudah
dikumandangkan umat Islam sejak ratusan tahun silam.
Setelah memaparkan sejumlah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari,
Turmudzi dan Ahmad yang ditafsir menurut tafsiran khas Wahabi,
pembacaan sholawat yang diamalkan umat Islam selama ini dianggap sudah
tidak sesuai lagi dengan yang diajarkan Rasulullah Saw. Amaliah
sholawat yang dibaca dengan macam-macam cara yang tidak sesuai teladan
Nabi Saw pada dasarnya adalah sesat karena dianggap tidak memiliki
dasar yang kuat. Pengamal sholawat yang jelas-jelas bid’ah – setelah
melihat tayangan KHAZANAH – dihimbau untuk tidak terus mengamalkan
amaliah sesat dan menyesatkan, yaitu menjadikan sholawat sebagai
tawassul karena bisa bermakna menyekutukan Allah.
Tahukah anda kenapa untuk melarang sholawat dan tawasul mereka
ungkapkan lewat macam-macam hadits sebagai dalil? Jawabannya adalah
untuk membingungkan umat. Sekaligus untuk membenarkan tafsiran mereka
yang berkali-kali menyebut Imam Ibnu Taimiyyah. Kenapa mereka hanya
berdalil hadits?. Karena mereka menyembunyikan ayat Al-Qur’an, yang
tegas-tegas menyatakan bahwa ALLAH dan para MALAIKAT BERSHOLAWAT kepada
NABI SAW. ALLAH juga dalam ayat itu memerintahkan kepada semua kaum
BERIMAN untuk BERSHOLAWAT kepada NABI SAW. Mereka menafsirkan Qur’an dan
Hadits itu dengan keyakinan mutlak bahwa tafsiran itu yang paling
benar sungguh tidak masuk akal. Bagaimana mereka bisa haqq al-yaqiin
bahwa tafsiran mereka yang paling benar seolah-olah mereka sudah
konfirmasi kepada Allah bahwa tafsir mereka sudah dishahihkan
kebenarannya oleh Allah sendiri. Ya itulah sifat orang-orang yang
men-tuhan-kan nafs-nya sendiri, sehingga tidak ada kebenaran selain
kebenaran mereka yang di dalam jiwanya selalu bergaung kalimah “ana
khoiru minhu”.
Sejak Allah memaklumkan bahwa DIA dan para malaikat bersholawat kepada
Nabi Saw dan memerintahkan orang-orang beriman untuk bersholawat, maka
saat itulah sholawat kepada Nabi Saw menjadi sunnatullah. Artinya,
sejak saat itu sampai hari ini — kira-kira sudah 1500 tahun — manusia
tidak pernah berhenti dalam bersholawat, baik dalam sholat,
qasidah-qasidah, amaliah sholawat, khoth-khoth kaligrafi, kitab-kitab
ilmu hikmah, wirid sholawat, sholawat wahidiyyah, sampai wafak-wafak
sholawat. Artinya, sejak 1500 tahun yang silam orang setiap hari, jam,
menit, dan detik terus-menerus bersholawat tidak pernah putus, sehingga
kalau mau jujur dicatat dalam guinness book of the record, maka Nabi
Saw adalah sat-satunya manusia yang namanya tidak pernah berhenti
disebut orang selama 1500 tahun. Masya Allah, sesat benar jama’ah Iblis
yang menghalang-halangi orang bersholawat!
Lalu bagaimana sikap kita terhadap tayangan mereka seperti itu?
Serukan kepada umat Islam khususnya kepada kalangan Ahlussunnah
wal-Jama’ah an-Nadhliyyah agar serentak tidak lagi menonton tayangan
KHAZANAH di stasiun TRANS 7 karena televisi itu sudah menjadi alat
Wahabi untuk mendakwahkan agamanya.
Umat Islam perlu mewaspadai nilai-nilai keislaman termasuk
pemutarbalikan sejarah Islam yang ditayangkan di stasiun televisi.
Karena, kebenaran nilai-nilai keislaman yang ditayangkan di dalamnya
tidak sesuai dengan sejarah Islam yang sebenarnya.
Ayo bergerak bersatu cegah virus ajaran wahabi yang meresahkan dan
mengadu domba umat islam dengan cara mengirim pengaduan terkait acara
KHAZANAH TRANS 7 yang meresahkan, langsung diadukan pengaduannya ke www.kpi.go.id
dan via SMS KPI ke nomor 081213070000. MOHON DIKIRIM DUA-DUANYA VIA
WEBSITE DAN SMS. Semakin banyak yg protes terkait acara ini, insya Allah
KPI akan cepat merespon dan langsung menegur acara KHAZANAH dan bila
perlu minta ditutup sekalian.
MOHON DISEBARLUASKAN DAN AJAK SAUDARA-SAUDARI KITA SEBANYAK MUNGKIN
UNTUK MENGIRIMKAN PENGADUAN KE KPI. JANGAN BIARKAN SEKTE WAHABI MERUSAK
AQIDAH UMAT ISLAM AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH.
Oleh: Tim Sarkub
(Dialih bahasakan dari tulisan KH. Agus Sunyoto dengan perubahan seperlunya.)
http://www.sarkub.com/2013/kebohongan-khazanah-trans7-dalam-memaknai-sholawat/
(Dialih bahasakan dari tulisan KH. Agus Sunyoto dengan perubahan seperlunya.)
http://www.sarkub.com/2013/kebohongan-khazanah-trans7-dalam-memaknai-sholawat/